Syahril |
Kota Bima, Garda Asakota.-
Hampir tiga tahun menderita asma sesak napas, batuk dan muntah darah hingga susah makan, kondisi Syahril (46 tahun) warga Rt.03/02 Kelurahan Ule Kecamatan Asakota Kota Bima ini kian memprihatinkan.
Tubuhnya kini hanya dibalut tulang, matanya cekung hanya sinar matanya saja yang mengisyaratkan bahwa semangatnya ingin sehat kembali sangatlah besar.
Karena terbatasnya biaya untuk berobat, ia hanya bisa pasrah menghadapi nasibnya, dengan kondisi tubuhnya yang terus mengecil hanya tinggal tulang berbalut kulit.
Menurut sang isteri Raodah (42 tahun) yang selalu setia merawatnya, hampir tiga tahun suaminya mengalami sakit kronis seperti ini. Otomatis sebagai penopang ekonomi keluarga suaminya berhenti total dari segala aktivitas mencari nafkah.
"Tidak ada pemasukan lagi karena pencaharian satu satunya adalah dari kusir benhur. Dan sejak tiga bulan terakhir suami saya dirawat di rumah orang tuanya libgkungan Jatiwangi," aku Raodah kepada Garda Asakota, Selasa (8/3/2022).
Sejak suaminya sakit, kata Raodah, dirinya menawarkan diri pada tetangga kampung untuk menjadi tukang cuci dan setrika dengan upah yang hanya pas pasan buat makan.
"Saya menjadi tukang cuci, setrika, Alhamdulillah adalah buat makan. Tapi untuk beli obat medis tentu dari penghasilan itu nggak cukup," ujarnya berkaca kaca.
Di tengah kondisi yang serba sulit ini seolah ketiban durian runtuh, keluarganya hari ini Selasa (8/3/2022) mendapat santunan biaya pengobatan dari Baznas Kota Bima senilai Rp500 ribu.
"Tentu ini berkah buat kami seolah mimpi saja, terimakasih Baznas Kota Bima. Moga bantuan ini akan menjadi amal jariyah yang bernilai pahala nantinya," ungkap Raodah. (GA. 003*)