Suasana rapat pleno diperluas DPD PAN Kota Bima, Minggu pagi (20/3/2022). |
Kota Bima, Garda Asakota.-
DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Bima menggelar rapat pleno diperluas, menindaklanjuti sikap Sekretaris DPD PAN Kota Bima Syamsurih yang dinilai telah menciderai dan melukai seluruh pengurus dan kader PAN. Akhir rapat pleno tersebut merekomendasikan agar Syamsurih dipecat dari PAN dan anggota DPRD Kota Bima.
Ketua DPD PAN Kota Bima, Feri Sofiyan, SH, saat sambutan mengatakan, kegiatan gerak jalan dan yel-yel yang diadakan Syamsurih beberapa waktu lalu dinilai sangat menciderai eksistensi PAN selama ini. Pun juga telah melukai seluruh pengurus dan kader PAN.
"Yel - yel itu merupakan intrik politik Syamsurih yang telah merusak marwah partai. Demikian juga spanduk yang memampang foto Walikota Bima dengan pakaian resmi kepala daerah, berdampingan dengan Syamsurih dengan tulisan Lanjutkan 2 Periode," tegasnya.
Menurut Feri, kegiatan yang digelar Syamsurih saat itu dilakukan secara sengaja dan sadar. Persiapan seperti yel-yel telah dilatih selama sebulan. Dirinya selaku Ketua DPD dan juga Wakil Walikota Bima telah dilecehkan. Karena sebagai kader, tidak patut melakukan itu.
"Syamsurih itu telah menjadi duri dalam daging dan musuh dalam selimut. Haram hukumnya kader partai membujuk kader lain untuk keluar dari partai dan ini menjadi catatan penting bagi kita semua," katanya.
Selama ini ungkap Feri, sikap dan kelakuan Syamsurih acapkali menuai protes dari kader. Sekalipun demikian, dirinya selalu sabar dan tabah. Namun terhadap desakan ini, tentu akan disikapi melalui mekanisme partai.
Memang hari ini menjadi hari bersejarah bagi PAN di Kota Bima tambahnya, karena tidak pernah selama PAN berdiri di daerah ini, menggelar rapat pleno diperluas terkait kader yang menodai merongrong keberadaan partai.
Dirinya pun tidak bisa secara personal mengambil keputusan terkait perilaku Syamsurih, harus melalui musyawarah dan suara terbanyak. Untuk itu, ia ingin mendengar suara seluruh kader, DPC terkait masalah ini, agar lahir keputusan dan sikap yang dilalui secara bersama.
Di tempat yang sama, Ketua DPC Rasanae Timur Muhiddin mengatakan, mereka merasa diinjak injak oleh Syamsurih. Terhadap persoalan ini, sudah dirapatkan dan sepakat memecat Syamsurih dari PAN dan wakil rakyat. Jika tidak direspon oleh Ketua PAN, maka seluruh kader du DPC Rasanae Timur akan undur diri.
Demikian juga diutarakan Ismail, Ketua DPC Mpunda. Menurutnya Syamsurih merupakan virus dan harus segera diamputasi. Rencana-rencana jahat yang dilakukan Syamsurih sudah lama dilakukan, mengkerdilkan partai untuk kepentingan pribadi.
"Ambil sikap secepatnya, kami juga kader partai merasa dirugikan dan didzolimi. Kami ingin Syamsurih dipecat dari PAN," desaknya juga.
Ketua DPC Rasanae Barat M Ikraman juga menyampaikan keinginan yang sama. Seluruh kader menyimpulkan, meminta kepada Ketua DPD untuk bersikap tegas kepada Syamsurih yang merusak harkat dan martabat partai.
"Kami merasa dirugikan dan meminta agar Syamsurih dipecat sebagai kader, apabila pemecatan tidak dilakukan, maka kami akan undur diri dari PAN," tegasnya.
Pun demikian diungkapkan Ketua DPC Raba Radinal dan DPC Kecamatan Asakota Sudarmon. Mereka sudah menggelar rapat terkait adanya baliho 2 periode yang terpampang Walikota Bima dan Syamsurih. Tindakan itu sudah menciderai seluruh kader PAN.
"Ini konspirasi dan mengkhianati partai, kami desak agar dipecat. Tolong diindahkan hasil rapat kami, jika tidak, maka Feri tidak cakap memimpin PAN Kota Bima," cetusnya. (GA. 003*)