Ketua DPRD NTB, Hj Baiq Isvie Rupaeda SH MH. |
Mataram, Garda Asakota.-
Momentum Hari Raya Idul Fitri 1443 H tahun ini menjadi momentum lebaran yang paling dinantikan oleh seluruh Ummat Islam. Paska diterpa pandemi Covid-19, jutaan ummat muslim kembali dapat bernafas lega dengan melandainya virus yang membahayakan dunia tersebut sembari kembali membangun tradisi saling berkunjung atau bersilaturrahmi ke setiap rumah kerabat dan handai tolannya, bahkan ada juga yang pulang mudik ke kampung halamannya setelah lama merantau ke ibukota. Tentu saja disetiap pergerakan ummat muslim tersebut menjadi salah satu momentum bangkitnya ekonomi kerakyatan.
"Alhamdulillah, saya pantau warga senang sekali mudik. Ini karena setelah dua tahun dilarang, tahun ini, mudik kembali diperkenankan. Tentunya, jika pulang kampung pasti bawa uang. Tidak hanya tempat wisata yang ramai, tapi toko-toko kecil di kampung juga menggeliat. Tentu saja ini menjadi salah satu momentum bangkitnya ekonomi kerakyatan," ujar Ketua DPRD NTB, Hj Baiq Isvie Rupaeda, pada wartawan, Kamis (5/5).
Politisi Senior Partai Golkar yang mudik ke kampung halamannya di Dasan Lekong, Kecamatan Sukamulia, Kabupaten Lombok Timur (Lotim), tak lupa menyampaikan ucapan selamat merayakan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1443 Hijriah kepada seluruh umat muslim, khususnya yang ada di Provinsi NTB.
Menurut Isvie, momentum kebahagiaan bersama keluarga saat Lebaran, biasanya diikuti dengan kepedulian kepada tetangga, dengan membantu mereka yang membutuhkan.
Karenanya, hakikat Lebaran Idul Fitri yang selalu dinantikan. Yakni, saling bersilaturahmi dan mengunjungi antar keluarga dan sahabat. Terlebih, sudah dua tahun ada kebijakan pemerintah melarang warga melakukan mudik.
"Sekarang ini, euforia mudik sangat luar biasa di tengah-tengah masyarakat. Apalagi, orang yang mudik juga menghasilkan dampak ekonomi luar biasa di kampung halamannya. Yakni, UMKM bergeliat, warung-warung dan toko kelontong laris. Bahkan, destinasi wisata di tempat tinggalnya juga semarak. Wajar kalau kita sebut, mudik itu adalah bagian dari memulihkan ekonomi rakyat,” jelas Isvie.
Ia menyatakan, dalam berbagai perjumpaan antar sesama insan, pasti ada kekurangan dan kekhilafan. Karena itu, Isvie merasa perlu menghaturkan permohonan maaf.
Terutama kepada masyarakat, lingkungan partai hingga di lembaga DPRD NTB terkait kekurangan dalam menjalankan berbagai program kepartaian maupun saat mengawal program pembangunan.
“Atas nama diri dan pimpinan DPRD NTB, saya memohon maaf untuk segala kekurangan dalam membantu dan mendampingi warga masyarakat. Saling memaafkan sekaligus merajut persaudaraan,” tandas Isvie Rupaeda. (GA. Ese*)