Kondisi sampah buih yang sudah mulai terdegradasi dari Teluk Bima. Foto diambil Kamis siang (5/5/2022) di kawasan Pelabuhan Bima. |
Kota Bima, Garda Asakota.-
Beberapa hari pasca terjadinya fenomena limbah berbusa yang menggumpal di atas perairan Teluk Bima tepatnya di sekitaran kawasan pantai Wadumbolo dekat kantor PT Pertamina Bima belum juga hilang dari perairan malah faktanya sekarang buih coklat tersebut sudah menyebar hingga ke wilayah Pelabuhan Bima dan sekitarnya.
Dosen Pasca Sarjana Unhas Dr. Syaifudin Yusuf, dari atas Kapal Pelni menggambarkan bagaimana limbah (buih) kecoklatan yang menggumpal tersebut posisinya sudah berada di sekitaran kawasan Pelabuhan Bima dengan keadaan sudah terurai.
Dia berharap buih itu segera terdegradasi dari Teluk Bima, tapi diakuinya di sisi lain ada kendala dimana Teluk Bima ini konturnya semi tertutup dan sirkulasi airnya tidak begitu cepat tergantikan oleh air baru sehingga sampah yang diduga berasal dari mikroplankton ini akan tinggal lama di sini karena daya cuciannya sangat rendah.
"Tapi kita berharap akan segera terdegradasi dari Teluk Bima," harap Doktor putra asli Bima ini.
Terkait dengan kualitas air laut, dia masih menyarankan warga Bima yang ingin mandi laut di sekitaran kawasan tersebut agar menahan diri dulu.
"Tahan dulu, bakteri masih berkembang mendegradasi sampah lendir. Sampah buih plankton itu menghasilkan lendir dan mengundang bakteri pembusuk," sarannya. (GA. 212*)