Kunjungan Tim Corcom Bank BTPN Syariah Tbk dan Bisnis Coach Region Sumba (membawahi all Nusa Tenggara Barat) di Kelurahan Ntobo Kota Bima, Rabu pagi (22/6/2022) |
Kota Bima, Garda Asakota.-
Kisah inspirasi sejumlah nasabah Bank BTPN Syariah Tbk di Kota dan Kabupaten Bima ini, patut menjadi contoh bagi ibu ibu yang bergelut di dunia usaha mikro lainnya.
Berkat pembiayaan dari Bank BTPN Syariah Tbk, Ibu Rita Desa Rasabou Kecamatan Bolo Kabupaten Bima kini bisa bertahan dan eksis dengan usaha kue tradisional yang sudah digelutinya sekian tahun lamanya.
Memanfaatkan pembiayaan dari Bank BTPN Syariah Tbk sebesar Rp20 juta, ia pun bisa membentengi usahanya yang mengalami dampak akibat pandemi yang melanda dua tahun silam.
Kunjungan di tempat usaha Ibu Rita di Desa Rasabou Kecamatan Bolo. |
"Saya sekarang sudah masuk ke pinjaman Rp20 juta, Alhamdulillah dengan back up pembiayaan itu usaha saya bisa bertambah dan tumbuh hingga bisa memperkerjakan tenaga kerja," ungkap ibu rumah tangga yang juga Ketua Kelompok Kembang Goyang yang bergelut di usaha jajan tradisional kembang Seroja saat disambangi Tim Corcom Bank BTPN Syariah Tbk, Bisnis Coach Region Sumba (membawahi all Nusa Tenggara Barat), dan Tim Media Kitchen Tour, di Desa Rasabou Kecamatan Bolo Kabupaten Bima, Rabu (22/6/2022).
Rita mengaku, saat ini ia bisa menjual hingga 3.000 biji kue kembang seroja setiap harinya dan memperoleh keuntungan sekitar Rp3 juta per bulannya.
Hanya saja seperti halnya usaha kuliner lainnya, usaha Ibu Rita ini mengalami dampak pada penjualan akibat pandemi yang melanda dua tahun kemarin.
Namun ia bersyukur setelah mendapat suntikan modal dari Bank BTPN Syariah Tbk dengan cicilan yang ringan hingga membuat beberapa usahanya bisa bertahan di tengah kondisi harga bahan baku yang kian merangkak naik.
Bisnis Coach Region Sumba (membawahi all Nusa Tenggara Barat), Nurhaidah, pose bareng anggota kelompok Jajan Bunga di Desa Kananga Bolo Kabupaten Bima. |
Kisah lainnya juga dialami Kelompok Jajan Bunga di Desa Kananga Bolo Kabupaten Bima yang diketuai oleh Sri Astuti. Ibu-ibu di kelompok ini usahanya tetap lancar dan sukses berkat pembiayaan dari Bank BTPN Syariah Tbk.
"Saya sekarang mendapatkan modal usaha Rp20 juta, Alhamdulillah pembiayaan lancar, tidak ada kendala," ucapnya diiyakan rekan lainnya ibu Salma yang menggeluti usaha sebagai penjual nasi. "Justru dengan pembiayaan dari Bank BTPN Syariah ini, saya sekarang bisa menambah menu dagangan," timpal Ibu Asma senang.
Kelompok usaha tersebut rupanya tidak hanya berusaha Jajan Bunga. Juga ada yang menjual ayam potong dan nasi bungkus. Usaha pun berjalan lancar, dengan pembiayaan terkini sebanyak Rp20 juta. "Produksi pun semakin meningkat," ucap seorang ibu lainnya, penjual ayam potong.
Di kelompok ini juga tim kebetukan secara langsung melongok aktivitas Kelompok Jajan Bunga. Di sebuah rumah, selain kesibukan membuat jajan bunga, juga ada pertemuan rutin anggota kelompok. Mereka sedang mengikuti pembinaan, sekaligus membayar angsuran.
Pantauan langsung wartawan, sebelum bertolak ke Kecamatan Bolo Kabupaten Bima, Dompu, dan Sumbawa, mengawali hari kedua kunjungan Nasabah Tim, Rabu pagi menyapa salah satu kelompok Nasabah bank BTPN Syariah Tbk Kanjeng Ntobo 07 di Kota Bima.
Sama seperti kelompok usaha di sentra lainnya, kelompok usaha Ntobo 07 yang menjadi nasabah BTPN Syariah ini, kini sukses dan tetap eksis dengan usaha tenunan yang mendominasi aktivitas anggota kelompok.
Sejak awal, mereka yang merintis usaha tenunan khas Bima dengan pembiayaan bank tersebut, terus berkembang dan dirasakan mampu mengubah kondisi ekonomi keluarga.
Rombongan dari pusat yang diwakili Tim Corcom Bank BTPN Syariah Nurul Syita dan Bisnis Coach BTPN Syariah Cabang Bima Nurhaidah, di hadapan ibu-ibu anggota kelompok tenun terus memberi semangat, apalagi kondisi saat ini sudah mulai normal dari pandemi Covid-m19.
Pihaknya menyatakan komitmen Bank BTPN Syariah yang akan terus memiliki komitmen selalu bersama nasabah dalam kondisi apapun.
"Tetap disiplin melakukan pembayaran ya ibu-ibu," pesannya disambut sahutan semangat para anggota kelompok.
Diakuinya, ada 6 kelompok yang tersebar di Kelurahan Ntobo dengan jumlah nasabah sebanyak 181 orang. Sementara khusus Kecamatan Raba jumlah nasabah sebanyak 3.184 orang yang tersebar di 270 kelompok binaan.
"Jadi sejak berjalan 5 tahun lalu hingga Mei 2022, kurang lebih Rp 9 miliar pembiayaan di Kecamatan Raba," ungkapnya.
Sejauh ini sambung Nurhaidah, pembiayaan di Kecamatan Raba khususnya Kelurahan Ntobo berjalan sangat baik. Kelompok usaha juga tetap disiplin menyelesaikan tanggung jawab.
Lurah Ntobo Aswin, S.Sos, pada kesempatan itu menyampaikan ucapan terima kasih kepada BTPN Syariah karena telah peduli dengan warganya. Dengan proses administrasi pinjaman yang begitu mudah, pemberian modal usaha tenun untuk warga Ntobo telah berjalan dengan sangat baik.
Di tempat yang sama, Harijah selaku anggota Kelompok Tenun Sentra 07 mengaku sangat bersyukur adanya pembiayaan dari BTPN Syariah. Sehingga kelompok usaha hingga saat ini bisa berjalan.
Disebutkannya, ada beberapa jenis tenun yang jadi andalan kerajinan seperti tenun Pa'a, Songket, Renda, Nggoli, Weri dan Sambolo. Proses pembuatannya pun tergantung pada tingkat kesulitan.
"Yang paling sulit Tenun Renda, jadi bikinnya bisa 2 pekan. Sementara harganya bisa mencapai 1 juta. Tapi yang paling murah itu Tenun Pa'a. Bikinnya bisa 2 hari dengan harga berkisar Rp 350," urainya.
Ia menambahkan, hingga saat ini kelompoknya bisa mengajukan pinjaman Rp 20 juta dengan waktu pembayaran 2 tahun. "Alhamdulillah semua pembayaran lancar," terangnya.
Tim Corcom Bank BTPN Syariah, Nurul Syita, memberikan prolog singkat terkait dengan maksud dan tujuan kedatangan pihaknya mengunjungi Nasabah Bank BTPN Syariah Tbk di Pulau Sumbawa. |
Sementara itu, usai di Kelurahan Ntobo Kota Bima dan mengunjungi dua kelompok di Kecamatan Bolo, rombongan Bank BTPN Syariah meluncur ke Desa Matua Kecamatan Woja Kabupaten Dompu untuk menemui kelompok Rasanggaro Samakai yang kini telah sukses merintis usaha 'timbu', salah satu makanan tradisional yang terbuat dari bahan utama beras ketan.
Tiba di Dompu, rombongan diterima hangat oleh Camat Woja, Suherman, S.Pt, Kades Matua Syam Firdaus, ST, dan belasan anggota kelompok Rasanggaro Samakai.
Siang itu, baik Camat maupun Kades mengucapkan selamat datang kepada Tim Bank BTPN Syariah di desa Matua. Kedepan keduanya sangat berharap agar para nasabah lebih dipermudah dalam hal pembiayaan.
"Kami hanya berharap agar mereka tidak dipersulit dalam proses pembiyaaan baik dari sisi persyaratan maupun penganggaran, percayalah pada warga kami.
Jika perlu back up pembiayaan mereka minimal Rp50 juta per orang," harapnya seraya menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya kepada manajemen Bank BTPN Syariah Tbk yang sudah memberikan atensi dan perhatian kepada warganya.
"Semoga kedepan, anggota kelompok juga bisa patuh pada komitmen pembayaran, jangan sampai telat waktu dan usahakan sama sama lancar," timpal Kades Matua.
Sementara itu, Corporate Communication Head Bank BTPN Syariah Ainul Yaqin, yang dimintai tanggapannya terkait dengan geliat nasabah di Pulau Sumbawa mengatakan bahwa NTB lebih khusus pulau Sumbawa memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi salah satu contoh atau roolmodel yang visionable atau berkelanjutan.
"Kami berharap kehadiran Tim Bank BTPN Syariah Tbk kali ini akan memberikan cerita atau kesan yang baik bagi nasabah dan calon nasabah di Sumbawa sehingga mereka juga semakin percaya dan semakin yakin bahwa BTPN Syariah ini adalah kredibel Bank, yakni sebuah Bank yang memiliki kredibilitas yang sangat baik dan terus tumbuh dari waktu ke waktu," ungkapnya.
Hal ini perlu disampaikan pihaknya, karena penting untuk diketahui oleh seluruh masyarakat, terlebih di NTB khususnya masyarakat pulau Sumbawa kita melihat kecendrungan kita tidak memiliki karakter yang kuat dalam mengelola keuangan dan ekonomi, sehingga dengan pengulangan pemberitaan yang disampaikan oleh berbagai media di pulau Sumbawa ini diharapkan bisa memberikan inspirasi bagi masyarakat yang lainnya bahwa sebenarnya ada institusi Bank resmi yang fokus sama-sama memberdayakan ekonomi keluarga.
"Ekspektasi kita hadir di sini adalah bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat yang lainnya tentang kisah kisah nasabah yang kita ajak bertemu dalam hal membangun karakter yang berani usaha, disiplin kerja keras dan saling bantu khususnya masyarakat di Pulau Sumbawa," ungkapnya.
Menurutnya, inspirasi itu penting karena bagaimanapun peran perempuan itu semua orang memahaminya begitu penting sekali dalam mengelola ekonomi keluarga.
Kalau keluarga sudah bisa tumbuh pasti masyarakat sekitarnyapun ikut tumbuh. "Kebayang nggak sih masyarakat NTB khususnya di pulau Sumbawa yang Gemah Ripah loh Jinawi, itu cita citanya bisa diwujudkan bersama dengan BTPN Syariah yang konsen memberdayakan ekonomi keluarga," pungkasnya.
Diakuinya, sistem yang dibangun di Bank BTPN Syariah sudah sangat teruji, buktinya selama 1 dekade, sudah melayani masyarakat dengan proggres yang sangat signifikan seperti di Kecamatan Wawo sebagai sebuah unit baru, nasabahnya sudah mencapai 12 ribu orang dengan pengucuran dana hampir Rp2,2 miliar dengan permasalahan kredit macet yang sangat rendah pula.
Ini artinya, kata dia, kedisiplinan masyarakat mulai terbangun karenanya Bank BTPN Syariah hadir di sini adalah ingin mengubah persepsi dan cara berinteraksi masyarakat untuk hanya berinteraksi dengan institusi resmi yang kredibilitasnya sudah oke banget.
"Apalagi Bank BTPN Syariah saat ini menganut yang namanya azas kehati hatian serta tata kelola perusahaan yang sangat kuat," tandas Ainul Yaqin. (GA. 212*)