Jamaah shalat Idul Adha 1443 Hijriyah di Kampus UMB, Sabtu pagi (9/7/2022), meluber hingga ke jalan. |
Kota Bima, Garda Asakota.-
Pelaksanaan salat Idul Adha 1443 Hijriah antara Pemerintah dan Muhammadiyah, kali ini berbeda. Muhammadiyah menetapkan Hari Raya Idul Adha, 10 Dzulhijjah 1443 Hijriah jatuh pada Sabtu, 9 Juli 2021.
Sementara, berdasarkan hasil sidang isbat yang digelar 29 Juni lalu, Kementerian Agama atau Kemenag menetapkan tanggal 10 Dzulhijjah 1443 Hijriyah pada Ahad, 10 Juli 2022. Dengan demikian Muhammadiyah melaksanakan salat Idul Adha lebih awal dari Pemerintah, yaitu hari ini Sabtu tanggal 9 Juli 2022.
Di Kota Bima, lokasi pelaksanaan salat Idul Adha yang mengikut pendapat Muhamadiyah hanya satu titik saja, yaitu di halaman Kampus Universitas Muhammadiyah (UM) Bima.
"Pelaksanaan Idul Adha tahun 2022 ini, berbeda hitungannya dengan Pemerintah. Cara perhitungannya saja yang berbeda, jadi bukan sesuatu yang harus diperdebatkan," ungkap Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Bima, H Eka Iskandar, M.Si, kepada wartawan.
Diakui pria yang juga ketua Lembidara Bima ini, berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal, Majelis Tarjih dan Tajdid, Pimpinan Pusat Muhammadiyah, menetapkan 10 Zulhijjah 1443 Hijriah atau Hari Idul Adha jatuh pada hari Sabtu, 9 Juli 2022.
Keputusan Pimpinan Pusat ini kata Eka, harus dilaksanakan dan dijalankan oleh seluruh daerah yang ada di Indonesia.
"Bagaimana pun kami tunduk dan taat dengan keputusan pimpinan di pusat," tandasnya.
Untuk lokasi salat Ied, Eka menyebutkan masih sama dengan lokasi saat salat Ied Fitri sebelumnya.
Pemusatan lokasi shalat, di halaman kampus Universitas Muhammadiyah Bima yang terletak di Kelurahan Nae Kecamatan Rasanae Barat Kota Bima.
"Karena berbeda dengan waktu Idul Adha pemerintah, biasanya jumlah jamaah akan lebih banyak dibandingkan dengan Idul Fitri lalu," jelasnya.
Sehingga kemungkinan, jamaah salah Idul Adha akan meluber hingga keluar dari lingkungan kampus.
"Seperti di jalan raya depan kampus , masjid-masjid di beberapa lingkungan sesuai dengan kondisi jamaah yang menggelar salat Ied Adha," tambahnya.
Eka mengimbau kepada masyarakat, untuk tidak memperdebatkan perbedaan perayaan Idul Adha kali ini, karena perbedaan itu sesuatu yang indah.
Apalagi saat Idul Fitri lalu, Muhammadiyah sudah umumkan pelaksanaan salah Idul Adha pada 9 Juli 2022.
"Muhammadiyah menggunakan metode hisab. Sedangkan pemerintah dengan metode rukyatul hilal atau melihat derajat bulan," pungkasnya.
Pantauan langsung wartawan Jamaah Sholat Idul Adha di UMB terlihat meluber hingga ke jalanan bahkan kendaraan pun baik roda dua maupun roda empat terlihat mengular dari perempatan lampu Merah kantor Pos Tolomundu hingga ke Jembatan Ranggo juga ke arah Barat perempatan SDN 21 Saleko. (GA. 003*)