Ketua Dekranasda NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah saat memberikan pemaparan pada presscon Dekranada NTB di Pendopo Gubernur NTB, Kamis (01/12).
Mataram, Garda Asakota.-
Lombok Sumbawa Tenun Festival (LSTF) 2022 akan segera dilaksanakan pada tanggal 3
Desember 2022 bertajuk "Inovasi Design dengan Sustainable Product"
yang berlangsung di Hotel Lombok Raya, Mataram.
Ketua Dekranasda NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati
Zulkieflimasnyah menjelaskan terkait tema yang diangkat, yaitu banyaknya
pakaian bekas yang menjadi salah satu
penyumbang limbah terbesar dari berbagai macam limbah yang ada.
"Limbah pakaian sangat banyak, karena begitu cepatnya
orang mengganti pakaian, sehingga kita ingin para pengguna pakaian lebih
memperhatikan masalah pelestarian lingkungan, membuat pakaian yang sesuai
dengan sustainable, menggunakan bahan - bahan dari sisa- sisa kain tenun,
menggunakan pewarna bahan alam, kayu, daun dan lain sebagainya." ungkap
Bunda Niken saat memberikan pemaparan pada
presscon Dekranada NTB di Pendopo Gubernur NTB, Kamis (01/12).
Penggunaan bahan alami tentu diharapkan mampu memberikan
kemanfaatan bagi lingkungan dan pengurangan limbah pakaian dapat teratasi.
"Harapan kami bisa lebih banyak desain - desain yang
mengarah pada pemanfaatan alam, sehingga kedepan kita tidak terlalu sering
membuang pakaian dan tidak menambah masalah sampah di daerah kita," jelasnya.
LSTF 2022 dirangkaikan dengan berbagai kegiatan, diantaranya
Dekranasda Award 2022, Lomba Desain Fashion Tenun Khas NTB, Program Inkubasi
Fashion, dan Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) Tenun, serta Kampanye Wastra
yang dirangkai dengan Pameran Wastra NTB.
Bunda Niken juga mengatakan bahwa kegiatan ini mensinergikan
semua program yang bermuara pada penggunaan tenun. Kain tenun merupakan warisan
budaya yang dimiliki dan harus terus dilestarikan oleh masyarakat NTB.
"Kami ingin mensinergikan semua program yang bermuara
pada penggunaan tenun yang lebih beragam pada berbagai kesempatan,"
ungkapnya.
Adapun tujuan LSTF 2022, yakni memberikan bekal pengetahuan,
keterampilan, sikap dan pola pikir berwirausaha bagi anak usia sekolah tidak sekolah melalui kursus dan pelatihan
untuk menumbuhkan sikap mental wirausaha dalam mengembangkan kemampuan potensi diri dan
lingkungan yang dapat dijadikan bekal untuk berwirausaha. (**)