Ilustrasi |
Kota Bima, Garda Asakota.-
Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mencatat kemiskinan ekstrim di Kota Bima mencapai ribuan Kepala Keluarga (KK).
Berdasarkan data Pesasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) Kemenko PMK jumlah miskin ekstrim di Kota Bima mencapai 8.093 KK.
Kepala Bappeda dan Litbang Kota Bima, M. Fahruranji, mengakui pihaknya sudah menerima data by name by address terkait kemiskinan ekstrim yang akan dituntaskan tahun 2023.
"Sudah diterima datanya, by name by address," katanya, Selasa (3/1/2023).
Dalam menuntaskan atau penanggulangannya, Ia mengaku Pemkot telah menyediakan tiga program prioritas. Yang pertama, kata dia, penyediaan jaminan kesehatan gratis melalui BPJS bagi keluarga miskin ekstrim.
"Untuk program ini kita sudah siapkan anggaran Rp14 miliar," katanya.
Program kedua lanjut dia, memastikan ketersediaan kebutuhan dasar seperti air bersih, sanitasi hingga perumahan atau pemukiman yang layak.
"Kemudian program ketiga yakni jaring pengaman sosial (JPS)," katanya.
Ia menambahkan program JPS akan menjadi atensi untuk penanganan kemiskinan ekstrim di Kota Bima, jika memang bantuan PKH tidak bisa mengurangi jumlah keluarga miskin ekstrim.
"Termasuk juga upaya turunkan stunting bagi keluarga miskin ekstrim," katanya.
Dalam penanganan kemiskinan ekstrim tambah dia juga melalui lintas sektor OPD. Ditargetkan dalam tiga tahun kedepan, kemiskinan ekstrim di Kota Bima bisa dituntaskan. "Targetnya 2025 kemiskinan ekstrim ini bisa tuntas," tandasnya. (GA. 212*)