Ilustrasi |
Kota Bima, Garda Asakota.-
Angka Kasus Demam Berdarah Dangue (DBD) di Kota Bima sangat mengkhawatirkan. Ada peningkatan kasus DBD pada saat ini.
Tercatat, sejak Januari 2023, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bima telah merawat pasien yang terkena DBD sebanyak 66 orang.
"Kasus Demam Berdarah yang dirawat saat ini didominasi oleh anak-anak," ungkap Direktur RSUD Kota Bima, dr. Faturahman, kepada wartawan Selasa (31/1/2023).
Dijelaskannya, angka 66 orang pasien tersebut terdiri dari 4 orang dewasa dan sisanya anak-anak.
Ketika disinggung berapa orang pasien DBD yang dinyatakan meninggal dunia, dokter Fatur tidak mengetahui pasti. Bahkan kata Faturahman, soal berkurang atau bertambahnya kasus DBD di Kota Bima, pihaknya tidak mengetahuinya.
"Kalau yang meninggal dunia kami tidak mengetahuinya, yang mengetahui soal itu adalah Dikes karena yang mengolah data itu pihak Dikes," sahutnya.
Tak hanya itu dia juga menjelaskan, bahwa di akhir pekan ini. RSUD Kota Bima merawat kasus DBD sebanyak 22 orang dimana kasusnya masih didominasi oleh anak-anak. "Saat ini pun ada pasien yang masuk dan ada juga keluar, artinya bergulir," cetusnya.
Dia memastikan bahwa, untuk penanganan kasus DBD, RSUD Kota Bima intens melakukan pelayanan. Bahkan saat inipun diakuinya .masih ada pasien yang di rawat inap.
Atas menyebarnya kasus DBD di Kota Bima, tambah Faturahman, sebenarnya hal itu sangat tergantung pada kesadaran masyarakat itu sendiri.
"Artinya bagaimana rasa gotong royong membersihkan lingkungan itu dijaga seperti pembersihan got dan parit yang mempet serta tempat genangan air itu harus dibersihkan.
Karena fogging itu, bukan solusi untuk membunuh nyamuk demam berdarah. Foging itu hanya untuk membunuh nyamuk dewasa dan jentiknya saja," pungkas dokter Fatur. (GA. 355*)