Ketua Umum Rukun Keluarga Bima Pulau Lombok, Dr Muhammad Irwan Husain. |
Mentari
awal tahun telah beberapa hari hadir ditahun 2023 ini. Ia memancarkan cahaya yang merupakan kebutuhan
wajib bagi makhluk hidup termasuk manusia.
Ia akan menjalankan peran dan tugasnya
untuk menerangi dunia Insyaa Allah selama 365 hari penuh di tahun 2023 ini. Alhamdulillah,
Jum’at ini merupakan hari yang pertama di tahun 2023, semog hari ini kita
mendapatkan curahan nikmat dan karunia serta berkah yang melimpah dari Allah
SWT, aamiin.
Sementara
tahun 2022 baru enam hari berpisah dengan kita. Ia pergi selama-lamanya dan
tidak akan kembali. Ia pergi membawa berbagai catatan dan aktivitas yang
ditoreh oleh seluruh manusia yang masih hidup pada saat itu. Hampir seluruh
manusia yang masih diberikan kesempatan hidup, memiliki kenangan yang tak
terlupakan dalam menapaki kehidupannya. Kenangan yang terkadang membahagiakan
dan juga sebaliknya. Hal ini sudah menjadi sunnatullah, bahwa liku-liku
perjalanan manusia penuh dengan dinamika, tidak statis dan pasti akan silih
berganti seperti silih bergantinya siang dan malam.
Siang
hari manusia diperintahkan untuk mengitari bumi ini dengan mengorbankan tenaga
dan pikirannya untuk meraih yang terbaik dan halal sebagai bekal kehidupannya,
Malam hari manusia diperirntahkan untuk beristirahat, melepaskan lelah dan
kepenatan fisik setelah bekerja keras siang harinya.
Liku-liku
kehidupan yang dirasakan pada tahun 2022 yang baru berlalu, merupakan hal yang
wajib disyukuri sebagai tanda insan yang beriman, dan merupakan cambuk pemicu
untuk bangkit menjadi lebih baik pada tahun 2023 yang baru beberapa hari
bersama kita guna mengisi sisa-sisa umur yang masih melekat di dalam jiwa dan
raga kita.
Manusia
baik secara pribadi maupun organisasi harus bertekad harus lebih baik dari
tahun kemarin agar menjadi orang yang beruntung sebagaimana yang telah
disabdakan oleh Rasulullah SAW. Mensyukuri yang telah dinikmati dan dicapai
serta bangkit dan bangkit untuk meraih yag lebih baik lagi pada masa mendatang
merupakan ciri dan wujud dari manusia visioner, menghasilkan aura positif yang
memancarkan cahaya yang bermanfaat bagi diri, keluarga dan masyarakat secara
luas.
Tidak
ada kata kecil hati dan nyali yang ciut terhadap berbagai permasalahan yang
dihadapi, tidak ada semangat yang kendor dalam menghadapi godaan dan tantangan
dan tidak ada jalan yang buntu untuk diterobos melainkan memiliki lorong untuk
dilalui meskipun sekat dan sumbatan terasa kental dan liat.
Sebesarapun
dahsyatnya aliran sungai mengalir dan tingginya ombak lautan yang menghempas tetap
dilalui dan diseberangi. Semuanya harus dilakoni, tidak ada rasa kekesalan dan
sedih. Dalam diri terus terpatri kalimat penyemangat kehidupan ”jangan bersedih, sesungguhnya Allah
bersamaku (laa tahjan, innallaah maana)”.
Kehidupan
yang dijalani manusia sebagaimana telah dimafhumi bersama tidak ad yang kekal
dan abadi, semuanya akan mencapai batas yang telah digariskan dan ditentukan
oleh Allah SWT. Baru beberapa hari 2023 ini, kita telah mendengar bahkan
mengantarkan bersama saudara-saudara kita kembali menghadap Allah SWT. Kita
menghantarkannya ke tempat yang menjadi tempat tinggalnya untuk sementara
setelah menapaki kehidupan dunia sesuai dengan umur. Tempat itulah yang kita
sebut kuburan. Suatu tempat yang wajib disinggahi oleh makhluk yang bernyawa
terutama manusia. Tempat transit setelah melewati alam arwah, alam Rahim dan
alam dunia.
Tidak
ada satu manusiapun yang tidak melewati tempat yang bernama kuburan. Di sanalah
ia akan hidup sementara menanti datangnya alam akhirat yang kekal dan abadi.
Oleh karenanya, merupakan sebuah keniscayaan bagi manusia yang masih hidup
untuk mempersiapkan ruma masa depan, rumah idaman, rumah menuju titik
kebahagiaan hakiki, yang abadi dan tidak akan pernah punah dan sirna. Manusia yang masih hidup baik secara mandiri
maupun bersama-sama berlomba-lomba untuk mempersipkan rumah masa depan ini
tidak hanya untuk kepentingan sendiri namun untuk dimanfaatkan pula oleh orang
lain.
Terwujudnya Impian : Dana Rade Mbojo
Tahun
2022 yang baru saja berlalu, bagi sebahagian orang sangat berkesan karena
banyak hal-hal positif yang dapat ditoreh dan dirasakan dalam segala aspek
kehidupan. Bagi yang lain merasakan sebaliknya, masih banyak permasalahan
kehidupan yang dihadapi belum sepenuhnya dapat dinikmati dengan baik terlebih
untuk mencapai kata sejahtera.
Nikmat
dan karunia Allah SWT pada tahun 2022 ini juga dirasakan oleh Rukun Keluarga
Bima Pulau Lombok (RKBPL). Perkumpulan RKBPL hadir dengan misi dan tujuan
utamanya adalah melakukan aktivitas bersama, bergotong royong yang berkenaan
dengan proses kehidupan dan aktivitas masyarakat Bima di Pulau Lombok atau
dikenal dengan istilah mori ra
made dalam bingkai “maja labo dahu”.
Silaturrahim
dalam prinsip kebersamaan dan bahu membahu dou mbojo yang merantau di Lombok
terus terbina, dipelihara dan tetap terjaga dalam wadah Rukun Keluarga Bima
Pulau Lombok (RKBPL). Wadah ini merupakan sarana yang menghimpun doum mbojo yang
berbeda jenis kelamin, kampung, desa dan kecamatan yang ada di Bima, menyatu
dalam satu perkumpulan dou mboji se Pulau Lombok. Sepanjang perjalanannya sejak dibentuk pada
tahun 1966, RKBPL telah menghasilkan estafet kepengurusan yang dilakukan secara
silih berganti.
Bersambung…….