Wakil Ketua Komisi II DPRD NTB, A Rauf Wahab, ST.
Mataram, Garda Asakota.-
Ditengah dunia sedang dilanda isu krisis Global, muncul
target kunjungan wisatawan sebanyak dua (2) juta orang yang akan masuk di Provinsi
Nusa Tenggara Barat (NTB) tahun 2023.
“Sangat susah berharap adanya kunjungan wisatawan ditengah adanya
isu krisis global seperti saat sekarang ini. Lantas dari mana mereka membuat target
kunjungan tinggi seperti ini?,” kata Wakil Ketua Komisi II DPRD NTB, A Rauf
Wahab, ST., kepada wartawan, Selasa 07 Februari 2023.
Menurutnya, merancang target optimis merupakan sesuatu hal
yang wajar. Namun rancangan target itu juga harus realistis.
“Harus realistis dengan mengkaji kondisi-kondisi yang dapat
mempengaruhi orang untuk melakukan perjalanan wisata. Tapi kalau dalam kondisi
orang dimana dalam keadaan kesulitan ekonomi seperti adanya isu krisis global
yang menyebabkan inflasi, maka itu adalah sesuatu hal yang tidak realistis,”
ujar politisi Partai Demokrat ini.
Begitu pun pergerakan orang dalam skala domestik juga
menurutnya kondisi saat sekarang mengalami kesulitan dikarenakan mahalnya harga
tiket penerbangan.
“Penerbangan ke Bali dan ke Lombok ini, flightnya sangat
rendah karena harganya sangat mahal. Dari Lombok ke Bima saja, harga tiketnya
diatas Rp1,3 juta. Dengan kondisi ini sangat berat bagi kita berharap adanya
kunjungan kalau biaya perjalanannya masih sangat mahal,” kata Wakil Rakyat
utusan masyarakat Daerah Pemilihan Kota Bima, Kabupaten Bima dan Dompu ini.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB,
Jamaluddin Maladi, tidak menampik adanya isu akan terjadinya krisis global
tersebut.
“Betul, namanya kita menargetkan, saya kira itu tidak
masalah. Sama seperti halnya ketika event World Superbike 2022 lalu, Presiden
menargetkan 45 ribu, tapi kita menargetkan 51 ribu orang. Dan Alhamdulillah
dari hasil kerja keras hal itu bisa tercapai,” kata pria yang juga Komandan
Lapangan World Superbike 2022-2023 ini.
Untuk mencapai target kunjungan tersebut, Jamaluddin
memberikan contoh kunjungan wisatawan ke Gili Trawangan melalui Fast Boat yang
saat sekarang mengalami peningkatan dengan penerapan One Gate Payment.
“Sekarang angka kunjungan wisatawan per hari sekitar 1.500
orang per hari. Belum lagi angka kunjungan wisatawan yang masuk melalui bandara
Bizam itu sekitar 2000-an per hari. Mudah-mudahan dengan pencabutan PPKM angka
kunjungan itu makin meningkat,” kata mantan Kadis Perkim ini.
Pihaknya juga mengaku beberapa waktu lalu telah mendampingi
Gubernur untuk bertemu dengan Owner Air Asia untuk membahas rencana pembukaan
rute penerbangan Perth-Lombok.
“Insha Alloh dalam waktu yang tidak lama lagi rute Perth-Lombok
akan dibuka oleh Air Asia. Selain itu rute Korea-Lombok juga rencananya akan
dibuka juga oleh Air Asia. Karena banyak juga wisatawan Korea yang datang ke
Indonesia termasuk Lombok. Termasuk juga Timur Tengah,” jelasnya.
Ditegaskannya lagi, target itu menjadi semangat besar bagi
pihaknya untuk bekerja lebih giat lagi.
“Jadi itu semacam rambu-rambu bagi kami untuk lebih semangat lagi bekerja. Semacam ada motivasi yang lebih kuat lagi seperti kita hadiri pertemuan Asean Tourism Forum (ATF) dan Asean Homestay Forum (AHF) di Jogjakarta sebagai ajang bagi kami untuk melakukan promosi pariwisata NTB,” pungkasnya. (GA. Im*)