Jakarta, Garda Asakota.-
Koordinator sementara Asosiasi Pemilik Kandang dan Pengusaha
Sapi Bima Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek),
Furkan Sangiang, memberikan penghargaan dan apresiasi yang tinggi terhadap kepedulian
Bakal Calon (Balon) Anggota Dewan
Perwakilan Daerah (DPD) RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Provinsi Nusa Tenggara
Barat (NTB), Hj Nurhaidah, serta para tokoh BMMB Jakarta karena telah memberikan
support, semangat dan motivasi kepada sejumlah pengusaha sapi qurban asal Bima
NTB yang kini tengah berjuang memasarkan sapi qurban di wilayah Jabodetabek.
“Kami sangat menghargai dan mengapresiasi komitmen serta kemauan
Hj Nurhaidah serta para tokoh BMMB Jakarta untuk mau berada ditengah-tengah
kami dan memberikan bantuan ide serta gagasan kepada kami. Kami juga sangat
mengapresiasi kemauan mereka untuk membantu menghubungkan dengan para korporasi
maupun para stakeholder lainnya yang ada di Jabodetabek agar mereka mau membeli
sapi qurban yang berasal dari Bima NTB,” kata pria yang tengah menempuh
pendidikan S3 Pendidikan Lingkungan Hidup di UNJ Jakarta ini, Minggu 18 Juni
2023.
Menurut mantan aktivis HMI MPO Cabang Mataram ini, pihaknya
menginisiasi pertemuan dengan Balon DPD RI, Hj Nurhaidah, serta para tokoh
terkemuka BMMB Jabodetabek serta dihadiri oleh anggota DPRD NTB Dapil VI, A
Rauf, yang berlangsung pada Sabtu Malam, 17 Juni 2023, di Kandang Sapi miliknya
di wilayah Grand Depok City (GDC), untuk membahas terkait langkah antisipasi
serta solusi dalam menghadapi dampak ketika terjadi penurunan tingkat penjualan
Sapi Bima di wilayah Jabodetabek.
“Kami sengaja menggagas pertemuan tersebut karena melihat dan memantau
kondisi Sapi Bima yang tersebar di ratusan kandang (Berdasarkan estimasi ada
sekitar 400 kandang Sapi Bima di Jabodetabek), tingkat penjualannya masih
berada disekitar 30-40%. Sedangkan puncak pelaksanaan Idul Qurban tinggal
sepuluh hari lagi,” terangnya.
Pertemuan GDC menurutnya adalah sebagai langkah antisipasi
ketika terjadi hal yang tidak diharapkan.
“Langkah antisipasi itu seperti apakah sapi tersebut harus
dibawa pulang kembali ke Bima, ataukah bekerjasama dengan Rumah Potong Hewan (RPH)
atau kita lakukan langkah penggemukan sapi disini. Itu sebagian dari planning
sembari kita menunggu dulu sampai H+3,” bebernya.
“Apalagi jumlah Sapi Bima yang akan dipasarkan di wilayah
Jabodetabek tahun ini cukup banyak. Maka
perlu dipersiapkan solusi dan antisipasi ketika terjadi hal yang tidak
diharapkan,” timpalnya.
Angka pengiriman hewan ternak khususnya Sapi Bima ke wilayah
Jakarta Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi dari sejumlah wilayah di Kabupaten
Bima tahun 2023 ini menurutnya melonjak drastis.
“Tahun ini jumlahnya sekitar 24 ribu ekor Sapi Bima yang
tersebar di Jabodetabek dan Jawa. Biasanya tahun-tahun lalu hanya sekitar 12
hingga 17 ribu,” ungkapnya.
Dikandangnya sendiri, Furkan mengaku menampung sekitar 104 ekor
sapi qurban.
“Dan yang sudah laku terjual baru sekitar 30-an ekor,” cetusnya.
Meski demikian, pihaknya mengaku masih tetap optimis Sapi Bima
akan dapat dipasarkan dengan baik pada H-7, H-3 bahkan pada H+1 dan H+2 nya.
“Kami masih tetap optimis Sapi Bima akan terjual dengan standar
harga yang bagus. Kita optimalkan daya tahan dan kesehatan serta pemberian
pakan dan marketing penjualannya,” imbuhnya.
Selain terkenal punya kualitas yang baik, Sapi Bima menurutnya
juga menjadi primadona di Jabodetabek.
Adapun list harga Sapi Bima menurutnya tergantung pada bobot
seperti bobot 156-175 kg harganya sekitar Rp15 juta, bobot 200-210 Kg harganya
sekitar Rp18-19 juta. Bobot 300 Kg harganya sekitar Rp22-23 juta. Bobot 350 Kg
harganya sekitar Rp24-25 juta. Dan bobot 400-500 Kg harganya sekitar Rp30 juta.
Pihaknya juga berharap agar Gubernur dan Bupati Bima mulai
memikirkan langkah agar bagaimana bisa menyiapkan langkah-langkah seperti adanya
areal penggemukan sapi di wilayah Jabodetabek atau penyiapan tempat penampungan
sapi Bima.
Sementara itu, Balon DPD RI, Hj Nurhaidah, mengaku dalam
pertemuan tersebut terus memompa semangat juang mereka dalam memasarkan sapi
qurban mereka di Wilayah Jabodetabek.
“Tetap semangat. Masih ada waktu sepuluh hari tersisa untuk
memasarkannya. Biasanya pembeli hewan qurban itu paling banyak pada H-3,” kata pengusaha
berlian ini menyemangati.
Pihaknya juga menyemangati para peternak ini untuk terus
berikhtiar dalam memasarkan hewan ternak mereka.
“Selain berikhtiar juga harus tetap rajin beribadah memohon
kepada Alloh SWT agar diberikan kemudahan. Kenapa saya sarankan demikian?.
Karena sebagai pengusaha hal-hal seperti itu juga kami lakukan. Jangan tinggalkan
sholat dhuha empat rakaat,” imbuhnya.
Pihaknya juga akan membantu dalam aspek pemasarannya. Apalagi
menurutnya dirinya banyak bergabung dengan komunitas usaha di Jakarta.
“Jadi saya bisa membantu memasarkannya di berbagai komunitas
yang saya ikuti. Yang terpenting foto sapi qurbannya dengan bagus dan lampirkan
alamat semua kandang se-Jabodetabek ini secara detail dan lengkap agar mudah kita
pasarkan diberbagai komunitas yang kita ikuti,” pungkasnya. (GA. Im*)