Suasana reses anggota DPRD Kota Bima Dapil Asakota Syamsuddin,Senin malam 05/06 di Rasalewi.
Kota Bima, Garda Asakota.-
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bima,
Syamsuddin Mahmud, menyerahkan bantuan 60 kursi plastik kepada masyarakat Rasalewi
pada gelaran reses penutupnya di masa sidang ke-III Tahun Dinas 2023, Senin
malam, 05 Juni 2023.
“Bantuan 60 kursi plastik ini untuk membantu kegiatan sosial
kemasyarakatan warga. Tidak banyak, tapi mudah-mudahan bermanfaat dan yakin
saja tidak ada embel-embel politik dibalik pemberian kursi. Ini semua karena
nawaitu ikhlas,” ujar pria yang juga merupakan Ketua Fraksi Partai Amanat
Nasional (FPAN) DPRD Kota Bima ini.
“Saya hanya ingin minta do’a dan dukungan, semoga masih di
beri waktu dan kesempatan untuk berbuat lebih banyak lagi kedepannya,”
timpalnya dihadapan Lurah Jatibaru Barat, tokoh masyarakat, tokoh Agama, tokoh wanita
serta Ketua RT dan RW se-lingkungan Rasalewi yang menghadiri acara reses
tersebut.
Berbagai aspirasi disampaikan warga saat reses tersebut
seperti aspirasi pembangunan pagar Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang sudah
ambruk.
“Kami berharap adanya anggaran untuk membangun kembali pagar
kuburan yang sudah ambruk serta rabatnisasi gang sekitar 100 meter. Selain,
kami juga berharap anggaran drainase di RT 14 hingga ke RT 15 karena setiap
hujan selalu tergenang bahkan masuk ke rumah warga serta program bedah rumah
tidak layak huni,” kata Azhar, Ketua RT 14 Rasalewi.
“Kami juga berharap adanya anggaran untuk pembuatan saluran
atau drainase di RT 17,” sambung Ketua RT 17, Sar’ila.
Sementara warga lainnya, Syarif, berharap keseriusan
Pemerintah Kota Bima agar serius merealisasikan pekerjaan jalan tembus Lapangan
perjuangan lela ke Rasalewi.
“Itu sangat urgensi dan harus menjadi prioritas untuk
direalisasikan serta harus serius disikapi. Kalau bisa 2023 ini dikerjakan karena
sangat menggangu sekali mobilitas dan akses warga rasalewi saat ada hajatan
warga lingkungan Sapaga. Kami harus menunggu selesai hajatan baru bisa lewat. Jadi
tolong disikapi serius soal ini,” kata Syarif.
Dari kalangan perempuan, diwakili Mariani, mereka berharap
adanya bantuan alat-alat kesenian marawis.
Menanggapi semua aspirasi tersebut, Syamsuddin Mahmud,
berjanji akan mengawal dan memberikan atensinya saat proses pembahasan anggaran
nanti.
“Insha Allah untuk pagar kuburan akan jadi catatan kami,
akan menjadi atensi untuk 2024. Tapi kita akan coba upayakan di APBD Perubahan
dan kalau tidak bisa juga mari kita bersama berjuang sampai terealisasi di
tahun 2025,” kata Syamsuddin.
Demikian juga menurutnya terkait usulan soal drainase dan rabatnisasi
gang, pihaknya berjanji akan memperjuangkannya dalam pembahasan anggaran.
“Yakin saja, kami akan mendorong hal itu,” cetusnya.
Sementara soal aspirasi bedah rumah tidak layak huni, Ia mengaku
program itu hanya bisa mengacu pada dana stimulan APBD Kota Bima untuk
memancing hadirnya anggaran dari APBD 1 dan APBN.
“Karena berbicara bedah rumah butuh anggaran yang cukup
besar sedangkan postur APBD kita minim pasca Covid19,” kata Syamsuddin.
Sementara, berkaitan dengan permintaan bantuan alat kesenian
marawis, pihaknya berjanji akan segera mengupayakan realisasinya.
“Insha Allah akan diwujudkan pada reses masa sidang
berikutnya. Kalau tidak Agustus, selambatnya September 2023,” ujarnya.
Berkaitan dengan soal jalan tembus Lela-Rasalewi,
menurutnya, sebenarnya tahun 2022 sudah bisa dikerjakan.
“Tapi karena terkendala lahan, hal itu belum bisa dilakukan karena
sebagian lahan agunannya masih berada di Bank. Tapi semoga tahun ini kendala
itu sudah selesai dan jalan tembus bisa di wujudkan,” pungkasnya. (GA. 335*)