Droping air bersih yang diarahkan untuk warga yang terkena dampak kekeringan di sejumlah titik Kota Bima. |
Kota Bima, Garda Asakota.-
BPBD Kota Bima mencatat sebanyak 6.683 Kepala Keluarga (KK) atau 21.103 jiwa mengalami kekurangan air bersih akibat terdampak kekeringan tahun 2023.
"Yang terdampak kekurangan air bersih di Kota Bima tahun 2023 ada 6.683 KK atau 21.103 jiwa," kata Kepala BPBD Kota Bima, Gufran, S.Pd, M.Si., kepada wartawan, Senin (28/8/2023).
Menurutnya ribuan KK yang terdampak kekeringan tersebut tersebar di 12 Kelurahan yakni Tanjung, Melayu, Dara, Paruga, Jatibaru Timur, Jatibaru, Manggemaci, Sambinae, Kendo, Rontu, Sadia, dan Kodo.
"Kelurahan yang paling terdampak kekurangan air bersih l, seperti Tanjung, Melayu, Dara, Manggemaci, Paruga, dan Jatibaru Timur, " sebutnya.
Mengantisipasi dampak kekeringan dan kekurangan air bersih, Ia mengaku Pemerintah Kota (Pemkot) Bima melalui beberapa OPD teknis terkait, seperti BPBD dan Dinas Sosial (Dinsos) menyalurkan bantuan air bersih dengan menggunakan mobil tangki. Termasuk juga mobil tangki dari Porles Bima Kota, Brimob dan Bank NTB.
"Setiap hari ada 8 armada mobil tangki yang dikerahkan dari BPBD, Pemkot, Dinsos, Polres Bima Kota, Brimob dan NTB. Serta ditambah dua tangki dari BWS NTB," ujarnya.
Dalam menyalurkan air bersih, pihaknya juga telah membagi tugas penyaluran air bersih untuk mengantisipasi dampak bencana kekeringan di Kota Bima tahun 2023. Karena air bersih merupakan kebutuhan dasar dan tidak boleh ditunda. Penyaluran air bersih harus segera dibantu untuk kehidupan dan penghidupan selain kebutuhan sandang dan pangan.
"Kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada OPD teknis terkait serta beberapa stakeholder lain yang ikut membantu Pemkot Bima melalui BPBD di lapangan dalam menyuplai air bersih pada warga yang terdampak kekeringan," pungkasnya. (GA. 212*)