-->

Notification

×

Iklan

Ini Harapan Guru Besar UIN Mataram Terhadap PJ Walikota Bima

Wednesday, September 27, 2023 | Wednesday, September 27, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-09-26T23:46:31Z

 

PJ Walikota Bima, Ir H Mohammad Rum, MT., berpose bersama Guru Besar UIN Mataram, Prof Dr Abdul Wahid, Selasa 26 September 2023.



Mataram, Garda Asakota.-

 


Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), HL Gita Ariadi, pada Selasa 26 September 2023 kemarin secara resmi telah melantik, Ir H Mohammad Rum, MT., sebagai Penjabat Walikota Bima.

 


Berbagai harapan disandarkan oleh publik terhadap masa kepemimpinan Penjabat Walikota Bima dalam satu tahun lebih kedepannya.

 


Salah satunya berasal dari Guru Besar Univeristas Islam Negeri (UIN) Mataram, Prof Dr Abdul Wahid.

 


Guru Besar Ilmu Antropologi UIN Mataram ini berharap agar Penjabat Walikota Bima, Ir H Mohammad Rum, MT., harus banyak belajar dari sejarah kepemimpinan yang sudah-sudah.

 


“Yang paling utama itu adalah jangan bikin kisruh. Gak apa-apa landai-landai saja yang penting betul. Maka itu sudah merupakan sebuah prestasi,” kata Guru Besar UIN Mataram kepada wartawan media ini, Selasa 26 September 2023.

 


Saat sekarang ini, menurutnya, masyarakat di daerah sedang berada dalam kondisi anomali.

 


“Anomali itu psikologisnya susah. Oleh karenanya seorang pemimpin harus bisa menempatkan diri secara baik agar jangan sampai masyarakat itu kehilangan trust atau kepercayaannya. Apalagi waktu satu tahun itu tidaklah banyak,” saran putra kebanggaan Kota Bima ini.

 


Pihaknya meyakini, figur Penjabat Walikota Bima ini merupakan pilihan terbaik dan punya pengalaman yang sudah mumpuni.

 


“Apalagi dengan cara belajarnya yang cepat, maka saya kira, insha Alloh, ia akan mampu mengawal apa yang telah diamanahkan didalam tugasnya sebagai Penjabat Walikota,” timpalnya.

 


Menurutnya tugas yang paling utama yang harus segera dilakukan oleh Penjabat Walikota itu adalah merapikan adanya kesemrawutan dalam tatanan birokrasi.

 


“Ini adalah kesempatan terbaik. Apalagi beliau berasal dari birokrat. Sehingga pengalaman itu bisa digunakan supaya birokrasi itu agak rapi. Kerapian birokrasi itu merupakan langkah awal dalam menghadapi masalah. Baru kemudian melakukan identifikasi terhadap apa yang menjadi problem masyarakat dan mencarikan solusi penyelesaiannya,” paparnya.

 


Permasalahan seperti sampah, masalah air bersih, masalah keamanan, tertib sosial, itu perlu diperhatikan.

 


“Sambil memikirkan bagaimana caranya menanggulangi banjir atau isu-isu lingkungan. Baru setelah itu merambah pada masalah yang berkaitan dengan pengembangan ekonomi masyarakat,” pungkasnya. (GA. Im*)

×
Berita Terbaru Update