PJ Walikota Bima, Ir H Mohammad Rum, MT., berpose bersama Guru Besar UIN Mataram, Prof Dr Abdul Wahid, Selasa 26 September 2023. |
Mataram, Garda Asakota.-
Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), HL Gita Ariadi,
pada Selasa 26 September 2023 kemarin secara resmi telah melantik, Ir H Mohammad
Rum, MT., sebagai Penjabat Walikota Bima.
Berbagai harapan disandarkan oleh publik terhadap masa
kepemimpinan Penjabat Walikota Bima dalam satu tahun lebih kedepannya.
Salah satunya berasal dari Guru Besar Univeristas Islam
Negeri (UIN) Mataram, Prof Dr Abdul Wahid.
Guru Besar Ilmu Antropologi UIN Mataram ini berharap agar Penjabat
Walikota Bima, Ir H Mohammad Rum, MT., harus banyak belajar dari sejarah
kepemimpinan yang sudah-sudah.
“Yang paling utama itu adalah jangan bikin kisruh. Gak
apa-apa landai-landai saja yang penting betul. Maka itu sudah merupakan sebuah
prestasi,” kata Guru Besar UIN Mataram kepada wartawan media ini, Selasa 26
September 2023.
Saat sekarang ini, menurutnya, masyarakat di daerah sedang
berada dalam kondisi anomali.
“Anomali itu psikologisnya susah. Oleh karenanya seorang
pemimpin harus bisa menempatkan diri secara baik agar jangan sampai masyarakat
itu kehilangan trust atau kepercayaannya. Apalagi waktu satu tahun itu tidaklah
banyak,” saran putra kebanggaan Kota Bima ini.
Pihaknya meyakini, figur Penjabat Walikota Bima ini
merupakan pilihan terbaik dan punya pengalaman yang sudah mumpuni.
“Apalagi dengan cara belajarnya yang cepat, maka saya kira,
insha Alloh, ia akan mampu mengawal apa yang telah diamanahkan didalam tugasnya
sebagai Penjabat Walikota,” timpalnya.
Menurutnya tugas yang paling utama yang harus segera dilakukan
oleh Penjabat Walikota itu adalah merapikan adanya kesemrawutan dalam tatanan
birokrasi.
“Ini adalah kesempatan terbaik. Apalagi beliau berasal dari
birokrat. Sehingga pengalaman itu bisa digunakan supaya birokrasi itu agak
rapi. Kerapian birokrasi itu merupakan langkah awal dalam menghadapi masalah.
Baru kemudian melakukan identifikasi terhadap apa yang menjadi problem
masyarakat dan mencarikan solusi penyelesaiannya,” paparnya.
Permasalahan seperti sampah, masalah air bersih, masalah
keamanan, tertib sosial, itu perlu diperhatikan.
“Sambil memikirkan bagaimana caranya menanggulangi banjir
atau isu-isu lingkungan. Baru setelah itu merambah pada masalah yang berkaitan
dengan pengembangan ekonomi masyarakat,” pungkasnya. (GA. Im*)