Kepala SMPN 10 Kota Bima, Suhardin, S.Pd, MM. |
Kota Bima, Garda Asakota.-
SMPN 10 Kota Bima kekurangan guru pengajar. Kondisi itu membuat pihak sekolah harus memutar otak. Bahkan Kepala Sekolah (Kepsek) terpaksa turun tangan menjadi guru kelas.
Kepala SMPN 10 Kota Bima Suhardin S.Pd,.MM mengaku kondisi sekolah yang dipimpinnya dari tahun 2020 itu awalnya berjalan baik dan lancar. Namun memasuki tahun 2023, mengalami perubahan yang cukup signifikan, seperti banyaknya guru berstatus ASN yang dimutasi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bima.
"Sejak bulan Juli sampai sekarang, SMPN 10 Kota Bima kekurangan tenaga pendidik. Dari 3 orang berstatus ASN diantaranya guru pengajar Pendidikan Agama, PPKN, dan TIK," katanya.
Karena kekurangan guru, Ia mengaku mau tidak mau harus ikut serta menjadi tenaga pendidik sementara untuk mengisi kekosongan dalam kelas. Meski cukup membantu, namun hal itu takkan pernah maksimal.
"Tenaga pengajar yang diberikan tugas untuk mengisi kekosongan bukanlah tenaga pendidik yang ahli secara teknis pada bidangnya," ujarnya.
Ia mengaku pihak sekolah terpaksa menginisiasi mengisi kekosongan guru dalam kelas agar proses kegiatan belajar mengajar (KBM) berjalan lancar. Kalaupun guru Bimbingan Konseling (BK) disuruh untuk mengajar Pelajaran Agama PPKN, dan TIK, dipastikan akan terhambat.
"Kondisi ini menghambat transformasi ilmu pengetahuan kepada siswa, mengingat guru mengisi kekosongan bukan ahli atau yang tidak menguasai bidangnya," katanya
Selain kurangnya jumlah guru, lanjut Suhardin, lingkungan SMPN 10 Kota Bima belum nyaman. Pasalnya pada bagian timur dan selatan sekolah setempat hingga kini belum dipagar.
"Kondisi lindungan sekolah belum juga dipagar. Hal ini membuat kami kewalahan menjaga," katanya.
Untuk itu, Ia berharap ada perhatian khusus dari Pemkot Bima untuk mencarikan solusi kekurangan guru serta membangun pagar sekolah. Hal itu kemajuan dan perkembangan pendidikan di Kota Bima lebih khusunya SMPN 10 Kota Bima.
"Kalau SDM sekolah meningkat dan sarana memadai, kualitas pendidikan juga akan meningkat," pungkasnya. (GA. 444*)