Yan Mustofa bersama TGH Najamuddin Mustofa saat acara pengukuhan tim suksesnya beberapa waktu lalu. |
Mataram,
Garda Asakota.-
Buntut
dari mundurnya Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPRD NTB dari Partai Persatuan
Pembangunan (PPP) Daerah Pemilihan (Dapil) NTB III, Riska Februari Mustafa dan
Caleg DPRD NTB IV, Yan Mustofa Ilham, dari daftar pencalonan Pemilu 2024,
sejumlah Caleg lain dari Dapil NTB IV juga menyatakan ikut mundur dari
pencalonan.
Nama-nama
Caleg PPP Dapil NTB IV yang menyatakan ikut mundur tersebut yakni Retno Melani,
Heli Fatrullah, Nanang Nasrullah, dan Sri Ayuningsih.
“Tersisa
hanya satu Caleg PPP DPRD NTB dari Dapil NTB IV yang akan bertarung yaitu Caleg
yang nomor 6,” kata Yan Mustofa Ilham kepada wartawan, Jum’at 09 Februari 2024.
Ketidaknyamanan
menjadi salah satu sebab mundur berjamaahnya para Caleg ini. Diduga pemicu
awalnya karena tidak ada satu pun saksi yang diajukan pihaknya yang diakomodir.
Ditambah lagi adanya statemen salah satu petinggi partai itu yang menyulut
emosi mereka.
“Ada
statemen dari salah satu petinggi partai yang menyatakan sulit untuk dilantik
walaupun menang. Makanya kami merasa sudah tidak nyaman lagi dan memilih opsi
mundur dari pencalonan,” kata Yan Mustofa.
Sebagai
sosok yang berlatarbelakang sebagai pengusaha, Yan mengaku bosan dengan suasana
politik yang penuh dengan tekanan dan intimidasi.
“Apalagi
dengan adanya statemen yang menyatakan sulit untuk dilantik meskipun menang
membuat saya merasa tidak nyaman. Daripada nanti menjadi masalah dan saling gugat,
mendingan sekarang kami semua mundur dari pencalonan,” timpalnya.
Sebagai
seorang pengusaha murni yang memiliki relasi bisnis yang luas, Yan mengaku
salah masuk dalam dunia politik.
“Ini
bukan dunianya saya. Saya ini murni orang bussiness, yang melihat segala
sesuatu secara jelas. Saya tidak mau yang samar-samar. Sehingga saya mengambil
keputusan keluar dari pencalonan serta membubarkan semua tim saya,” tegas putra
TGH Najamuddin Mustofa ini.
Meski
menurutnya sudah menghabiskan banyak anggaran untuk melakukan sosialisasi dan
pendekatan kepada masyarakat.
“Tapi yah
sudahlah, anggaplah bagian dari sedekah aja,” imbuhnya.
Sementara Ketua DPW PPP NTB, H Muzihir, yang coba dihubungi wartawan media ini melalui ponselnya belum memberikan tanggapannya. (GA. Im*).