Mataram,
Garda Asakota.-
Dalam rangka
mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, pemerintah
terus berupaya untuk memperkuat sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan
industri rumahan.
Oleh karena
itu, pemerintah melalui Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Lombok
Timur dan Disnakertrans NTB menggelar Pelatihan Peningkatan Produktivitas
angkatan 1 Tahun 2024 di 2 lokasi, yaitu di Desa Aik Darek, Kecamatan
Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah dan di Desa Rensing Bat, Kecamatan Sakra
Barat, Kabupaten Lombok Timur.
Pelatihan
Peningkatan Produktivitas di Desa Aiq Darek diikuti oleh 25 orang perwakilan
dari 25 UMKM yang bergerak di usaha kuliner, fashion dan menjahit.
Sementara di
Desa Rensing Bat diikuti oleh 25 orang perwakilan dari 4 UMKM dengan jenis
usaha kuliner, perbengkelan las, dan menjahit.
Sebagai
informasi, ke-4 UMKM di Lombok Timur, yaitu Putra Kembar, Bengkel Las Angga
Jaya, Maju Bersama, dan Bale Taylor telah mendapat bantuan peralatan usaha dari
Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) pada tahun 2022 dan 2023.
Dalam
sambutannya, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB, I Gede
Putu Aryadi, S.Sos, M.H, tak hentinya menegaskan pentingnya UMKM menguasai
manejemen bisnis.
Menurutnya,
dalam mengelola UMKM tak hanya dibutuhkan skill menggunakan teknologi atau alat
produksi, menguasai teknik dan proses produksi produk yang sehat,
aman serta efektif dan efisien, hingga branding dan pemasarannya.
Tetapi juga kemampuan memanfaatkan semua peluang dan potensi usaha untuk
mencapai kemajuan yang lebih besar dari waktu ke waktu.
Karena itu,
para pekerja dan pengelola UMKM serta pekerja di sektor Industri
Rumahan, harus memiliki pengetahuan tentang cara mengelola usaha secara
produktif. Itulah yang disebut pelatihan peningkatan Produktivitas.
"Dengan
manejemen produktivitas, UMKM yang bapak/ibu kelola, diharapkan bisa terus
tumbuh dan berkembang, mendapatkan profit dan benafit yang lebih
besar sehingga lambat laun menjadi usaha mandiri yang mampu bersaing dalam
skala yang lebih luas, efektif dan berkelanjutan," ungkapnya sebagaimana
tertuang dalam rilisnya. 05 Maret 2024.
Aryadi
menjelaskan bahwa pelatihan produktivitas, tidak hanya memberikan pengetahuan
tentang keterampilan teknis dalam menjalankan usaha, tetapi juga bertujuan
untuk meningkatkan kapasitas manajemen usaha dan strategi pemasaran yang
efektif.
"Pemilik
usaha harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan tren pasar yang
terus berubah. Oleh karena itu, kami juga memberikan bimbingan dan konsultasi
untuk membangun branding yang kuat dan strategi penjualan yang lebih efisien,"
ujarnya.
Menurut
Aryadi, syarat utama pemilik usaha saat ini adalah harus menguasai teknologi
dan mempelajari selera pasar.
“Persaingan
dalam bisnis terletak pada branding. Walaupun sama-sama usaha pembuatan terasi,
hasil penjualan tidak akan sama. Pemilik usaha harus menjaga kualitas produk,
memiliki resep khusus, kekuatan merk (branding), dijamin tidak menimbulkan efek
kesehatan dan lingkungan. Jika semua itu sudah terpenuhi, maka usaha bapak/ibu
akan menjadi yang terdepan,“ terang Aryadi.
Selain itu,
program pelatihan ini juga memberikan penekanan pada pentingnya pemanfaatan
teknologi digital dalam memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan daya saing
produk UMKM.
"Pemilik
usaha harus memahami cara memanfaatkan platform digital dan media sosial
sebagai sarana promosi dan penjualan yang efektif. Hal ini akan membantu mereka
untuk menjangkau konsumen lebih luas dan meningkatkan pangsa pasar,"
imbaunya.
Lebih lanjut,
Plt. Kepala BPVP Lombok Timur, Verry Fahruddin, menjelaskan bahwa pelatihan ini
akan diajarkan teknik menggunakan alat dan metode untuk meningkatkan
produktivitas. Intinya semua diajarkan agar produktivitas bisa meningkat dan
usaha bisa berkembang.
"Prinsipnya
hari ini harus lebih baik dari kemarin. Dan hari besok harus lebih baik dari
hari ini. Seperti prinsip Kaizen yang digunakan oleh orang Jepang, yaitu
berubah menjadi lebih baik," tuturnya.
Verry juga
menginformasikan bahwa pelatihan ini bersifat kontinu dan tidak selesai sampai
di sini. Setelah ini, nanti akan ada lagi kegiatan bimbingan konsultasi
peningkatan produktivitas, yang lebih fokus ke tempat usahanya. Kemudian ada
lagi kegiatan pengukuran peningkatan produktivitas, yaitu UMKM yang dinilai
sukses meningkatkan produktivitasnya akan diberikan penghargaan Sidhakarya
untuk tingkat provinsi dan penghargaan Paramakarya untuk tingkat nasional.
"Oleh
karena itu kami berharap Bapak/Ibu bisa serius dalam pelatihan ini, sehingga
nanti bisa mengikuti pelatihan berikutnya dan memberikan dampak positif
terhadap pembangunan ekonomi NTB," ujarnya.
Sementara itu,
Sekretaris Kepala Desa Aik Darek, Kab. Loteng, Mujtahudin memaparkan Desa Aik
Darek terdiri dari 13 dusun dengan jumlah penduduk 11.459 dan potensi daerah di
bidang pertanian. Oleh karena itu, Ia menganggap Pelatihan Peningkatan
Produktivitas adalah kegiatan yang sangat tepat dan bisa menjadi kesempatan
besar bagi masyarakat yang memiliki UMKM baik Usaha Daerah (UD) dan Industri
Rumahan (IR).
"Serap
ilmunya sehingga nanti UMKMnya ada pengembangan. Karena Aik Darek ini termasuk
daerah wisata (read: arung jeram) dan sudah ada homestay. Sehingga ketika ada
festival wisata bisa diisi oleh UMKM dari desa ini," pesan Mujtahudin
kepada para peserta.
Mujtahudin
juga menyampaikan apresiasinya atas inisiatif pemerintah daerah dan berharap
bahwa program ini akan mendorong lahirnya lebih banyak lapangan kerja di
wilayah tersebut. Ia menyebutkan bahwa masyarakat Aik Darek banyak yang bekerja
ke luar negeri baik itu Arab Saudi, Malaysia, Taiwan, Jepang. Dan yang kebanyak
pergi adalah perempuan.
"Semoga
dengan adanya pelatihan ini, Ibu-Ibu tidak lagi berharap ke luar negeri karena
sudah bisa mencari uang di sini. Jadi kepada Bapak-Bapaknya juga saya pesan
agar peduli untuk mengembangkan UMKMnya," ujarnya.
Hal yang sama
disampaikan oleh Kepala Desa Rensing Bat Lombok Timur, Suhirman, bahwa
Pelatihan Peningkatan Produktivitas dapat mendorong lahirnya lebih banyak
lapangan kerja di wilayah Rensing Bat.
Ia menyebutkan
Desa Rensing Bat sendiri memiliki potensi sumber daya alam yang besar, terutama
dalam sektor pertanian dan kerajinan lokal.
"Dengan
adanya program bantuan dan pelatihan ini, diharapkan UMKM di NTB dapat tumbuh
dan berkembang lebih baik, sehingga mampu memberikan kontribusi yang lebih
signifikan bagi perekonomian regional dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat," ujarnya.
Suhirman berharap melalui kolaborasi yang erat antara pemerintah daerah, lembaga terkait, dan pelaku usaha, UMKM di NTB akan semakin kuat dan mampu bersaing di pasar yang semakin global. Langkah-langkah ini juga diharapkan dapat menciptakan lingkungan usaha yang kondusif dan mendukung bagi pertumbuhan UMKM secara berkelanjutan. (**)