H. Abdul Gani, S.Ag |
Kota Bima, Garda Asakota.-
Sejak berdiri 11 tahun lalu, kini peminat Boarding School (pesantren sekolah) di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Kota Bima, terus mengalami peningkatan tiap tahun. Saat ini saja, jumlah santrinya ada sekitar 209 orang dengan 6 rombongan belajar (rombel).
Kepala MTsN 1 Kota Bima, H. Abdul Gani, S.Ag, mengatakan meningkatnya santri di Boarding School tentu tidak lepas dari kepercayaan para wali murid melalui swadaya. Mengingat biaya pendidikan boarding school di luar kewenangan dan tanggung jawab pemerintah atau sekolah.
Di boarding school ini ada kelas ma'had tsulus, kelas sains, kelas bilinggual, kelas qiraat, kelas IT, dan kelas robotik. Setiap kelas itu, kata dia, punya ciri khas dan pembelajarannya disesuaikan dengan bakat dan minat siswa.
"Boleh dibilang boarding school ini sekolah mandiri, karena sistemnya persis seperti pondok pesantren," ujar Abdul Gani saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa, (16/4/2024).
Ia mengaku pendaftaran siswa jalur boarding school via offline dan online sudah dilaksanakan pada Maret 2024 lalu.
Untuk biayanya, setiap siswa atau santri dikenakan biaya Rp5 juta per tahun atau rata rata Rp400 ribu sebulan.
"Setiap hari siswa di boarding school mulai mengikuti pelajaran sejak pukul 3 sore hingga pukul 10 malam," tuturnya.
Ia menjelaskan boarding school bertujuan untuk membentuk karakter siswa yang mandiri. Melatih kemandirian adalah manfaat utama yang dihasilkan dengan kegiatan berasrama kemudian Efisiensi waktu yang diberikan kepada anak jauh lebih panjang untuk melakukan proses pembelajaran.
"Bukan hanya individual atau berkelompok, kesempatan belajar diantara teman temanya juga berdampak dalam mendorong minat dan kemauan belajarnya," ujarnya.
Ia menjelaskan, disiplin semua kegiatan di asrama sudah terstruktur. Otomatis menjadikan anak sigap dan disiplin dalam melakukan seluruh kegiatannya kemudian Tanggung Jawab. Dapat melatih tanggung jawab siswa, seperti dalam menyelesaikan semua tugas dan rasa tanggung jawab dalam mengurus dan menjaga asrama agar menjadi lingkungan yang aman.
"Berada dalam pengawasan dan bimbingan para pendidik full 24 jam," ujarnya
Ia menambahkan, bahwa untuk sistem pendidikan boarding school di NTB jenjang Madrasah Tsanawiyah satu satunya baru ada di MTsN 1 Kota Bima.
"Kami akan terus berbenah agar minat dan kepercayaan masyarakat terus pula bertambah," pungkasnya. (GA. 003*)