Bima, Garda Asakota.-
Masyarakat Lambu Kabupaten Bima merasa kecewa dengan Bupati Bima, H. Ferry Zulkarnain, yang tidak hadir di Lambu, Jumat (4/3).
Padahal mereka sudah siap-siap menunggu pria yang juga Jenateke Kesultanan Bima tersebut. Menurut salah satu perwakilan masyarakat Lambu, Mulyadin, sesuai hasil dialog perwakilan massa demonstran di kantor Pemkab Bima Senin (28/2), Bupati menyatakan kesiapannya hadir Lambu dengan catatan masyarakat Lambu melayangkan surat kepada pihaknya.
“Waktu itu Bupati menjanjikan akan hadir di Lambu dan kami sudah layangkan surat, tetapi Bupati tidak hadir karena alasannya ada jadwal ke Parado. Rakyat Lambu merasa kecewa,” ungkapnya kepada wartawan, Minggu (5/3).
Janji untuk hadir di Lambu ini bukan hanya dilontarkan Bupati di hadapan perwakilan massa. Akan tetapi juga disampaikan melalui Sekda Kabupaten Bima, Drs. H. Masykur HMS, di hadapan warga masyarakat Lambu yang menggelar aksi demonstrasi Senin lalu. Waktu itu, Sekda menyampaikan pesan Bupati Bima yang akan hadir langsung ke Lambu untuk berdialog dengan warga masyarakatnya.
Meski kecewa, Mulyadin mengaku, pihaknya bersama elemen masyarakat Lambu tetap berkomitmen untuk menuntut pembebasan warga Lambu yang ditahan pasca insiden pembakaran kantor Camat Lambu beberapa waktu lalu dan memperjuangkan tidak ada penangkapan warga lainnya.
Sebagaimana dilansir Garda Asakota sebelumnya, ratusan warga dari Kecamatan Lambu Kabupaten Bima, menggelar aksi demontrasi di depan kantor Polresta maupun depan kantor Bupati Bima. Selain mendesak Bupati Bima, H. Ferry Zulkarnain, untuk mencabut ijin eksplorasi pertambangan emas di Kabupaten Bima, massa demonstran juga menuntut pembebasan lima warga Lambu yang ditahan pasca kerusuhan Lambu awal Februari lalu. (GA. 212*)