Kota Bima, Garda Asakota.-
Setelah mendpatkan kucuran dana bantuan Bencana alam dari pemeintah pusat sebesar kurang lebih Rp 13 M Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bima Senin 25 Juli 2011 mengadakan pelatihan penanggulangan Bencana. “Pelatihan yang diadakan ini bertujuan demi melatih kemampuan tim pada saat menangani terjadinya bencana dilapangan,” demikian dikatakan oleh Kepala Badan
Penanggulangan Bencana Daerah, Ir. Imam Ahmad BP.MT yang didampingi Pimpronya, Ir. Fahruroji diruang kerjanya kemarin.
Demi pemantapan Tim dilapangan yang tergabung dari berbagai pihak Tutor selain Polisi, Tentara, Tim SAR Kota/Kabupaten, juga melibatkan Pol.PP dan Tagana dari Dinsos, Linmas dari Kesbanglinmas serta Tim dari Badan Penanggulangan Bencana sendiri. Kegiatan pelatihan dan penyuluhan ini akan dilaksanakan selama tiga hari, demikian pula Tim reaksi Cepat yang diharapkan nantinya dilapangan mampu melakukan identifikasi dan antisipasi sebelum terjadinya bencana dialapangan. “Tim ini akan menjadi ujung tombak dalam penanggulangan bencana atau sebelum terjadinya bencana,” ujar Fahruroji.
Keterlibatan semua unsur yang tergabung dalam Tim penanggulangan ini jelas memiliki peran masing-masing dalam bertindak, Polisi misalnya, memberikan pencegahan ditengah masyarakat bila terjadinya kerusuhan, Tim SAR dan Tagana serta Tim Reaksi Cepat adalah tim inti dalam melakukan pencarian terhadap korban hilang serta mengevakuasi sejumlah kerusakan yang dialami oleh masyarakat.
Sedangkan Unsur Pemerintah seperti Dinas Sosial sebagai pendirian Dapur Umum bagaimana memberikan pelayanan terhadap pendistribusian makanan bagi para korban bencana. Sementara Dinas Kesehatan bagaimana memberikan pertolongan terhadap korban yang mengalami kecelakaan ketika terjadi bencana. Kegiatan ini akan berjalan selama tiga hari dengan model Out Bond atau tidak berada didalam ruangan tetapi ditempat terbuka.
Sebagai bentuk partisipasi dan kerjasama dalam penanggulangan bencana dari kejadian bencana untuk 2011 ini kita disibukan dengan adanya dampak curah hujan yang sangat tinggi, beberapa kali cuaca ekstrim ini telah mengakibatkan banjir diberbagai wilayah kota dan Kabupaten, seperti yang terjadi di Kecamatan Sape April lalu, mengakibatkan 7 orang warga hanyut, disitu kita dapat melihat peran Tim yang terbentuk mampu menyelamatkan korban melalui pertolongan serempak.
Sebagai bukti, pelayanan terhadap masyarakat kena bencana terbaik seluruh Indonesia diluar Pulau Jawa, Kota Bima mendapat penghargaan berupa sertifikat Piagam dan Faxsimil dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta. Penghargaan ini kata Ir. Imam Ahmad adalah penghargaan terbaik terhadap pelayanan Tanggap Darurat. Sehingga dari penilaian Pemerintah Pusat pun penanggulangan bencana inipun BPBD kota Bima melalui Dirjen Pum pasca Bencana Alam tahun 2009 mendapat kucuran dana bantuan bencana sebesar Rp13 Miliar.
Selain pelaksanaan yang sudah berjalan hingga 90 persen berupa DAM dan Bronjong di Lingkungan Bedi, irigasi seputar jalan Gajah Mada serta gedung sekolah SMP 7 dan Kantor camat Raba Kota Bima. Bantuan ini juga kata Imam diperuntukan bagi pembangunan dan gedung BPBD di Sonco Tengge.
“Dan Insya’Allah tahun depan pelaksanaan pembangunan gedung ini akan direalisasikan,” tandasnya. (GA. 233*)
Setelah mendpatkan kucuran dana bantuan Bencana alam dari pemeintah pusat sebesar kurang lebih Rp 13 M Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bima Senin 25 Juli 2011 mengadakan pelatihan penanggulangan Bencana. “Pelatihan yang diadakan ini bertujuan demi melatih kemampuan tim pada saat menangani terjadinya bencana dilapangan,” demikian dikatakan oleh Kepala Badan
Penanggulangan Bencana Daerah, Ir. Imam Ahmad BP.MT yang didampingi Pimpronya, Ir. Fahruroji diruang kerjanya kemarin.
Demi pemantapan Tim dilapangan yang tergabung dari berbagai pihak Tutor selain Polisi, Tentara, Tim SAR Kota/Kabupaten, juga melibatkan Pol.PP dan Tagana dari Dinsos, Linmas dari Kesbanglinmas serta Tim dari Badan Penanggulangan Bencana sendiri. Kegiatan pelatihan dan penyuluhan ini akan dilaksanakan selama tiga hari, demikian pula Tim reaksi Cepat yang diharapkan nantinya dilapangan mampu melakukan identifikasi dan antisipasi sebelum terjadinya bencana dialapangan. “Tim ini akan menjadi ujung tombak dalam penanggulangan bencana atau sebelum terjadinya bencana,” ujar Fahruroji.
Keterlibatan semua unsur yang tergabung dalam Tim penanggulangan ini jelas memiliki peran masing-masing dalam bertindak, Polisi misalnya, memberikan pencegahan ditengah masyarakat bila terjadinya kerusuhan, Tim SAR dan Tagana serta Tim Reaksi Cepat adalah tim inti dalam melakukan pencarian terhadap korban hilang serta mengevakuasi sejumlah kerusakan yang dialami oleh masyarakat.
Sedangkan Unsur Pemerintah seperti Dinas Sosial sebagai pendirian Dapur Umum bagaimana memberikan pelayanan terhadap pendistribusian makanan bagi para korban bencana. Sementara Dinas Kesehatan bagaimana memberikan pertolongan terhadap korban yang mengalami kecelakaan ketika terjadi bencana. Kegiatan ini akan berjalan selama tiga hari dengan model Out Bond atau tidak berada didalam ruangan tetapi ditempat terbuka.
Sebagai bentuk partisipasi dan kerjasama dalam penanggulangan bencana dari kejadian bencana untuk 2011 ini kita disibukan dengan adanya dampak curah hujan yang sangat tinggi, beberapa kali cuaca ekstrim ini telah mengakibatkan banjir diberbagai wilayah kota dan Kabupaten, seperti yang terjadi di Kecamatan Sape April lalu, mengakibatkan 7 orang warga hanyut, disitu kita dapat melihat peran Tim yang terbentuk mampu menyelamatkan korban melalui pertolongan serempak.
Sebagai bukti, pelayanan terhadap masyarakat kena bencana terbaik seluruh Indonesia diluar Pulau Jawa, Kota Bima mendapat penghargaan berupa sertifikat Piagam dan Faxsimil dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta. Penghargaan ini kata Ir. Imam Ahmad adalah penghargaan terbaik terhadap pelayanan Tanggap Darurat. Sehingga dari penilaian Pemerintah Pusat pun penanggulangan bencana inipun BPBD kota Bima melalui Dirjen Pum pasca Bencana Alam tahun 2009 mendapat kucuran dana bantuan bencana sebesar Rp13 Miliar.
Selain pelaksanaan yang sudah berjalan hingga 90 persen berupa DAM dan Bronjong di Lingkungan Bedi, irigasi seputar jalan Gajah Mada serta gedung sekolah SMP 7 dan Kantor camat Raba Kota Bima. Bantuan ini juga kata Imam diperuntukan bagi pembangunan dan gedung BPBD di Sonco Tengge.
“Dan Insya’Allah tahun depan pelaksanaan pembangunan gedung ini akan direalisasikan,” tandasnya. (GA. 233*)