Mataram, Garda Asakota.-
Sedikitnya 50-an laptop yang ada di Sekretaris
Dewan (Setwan) DPRD Provinsi NTB kembali dibagi-bagikan kepada sejumlah anggota
dewan yang masih aktif masa jabatannya. Keberadaan laptop yang masih
dipertanyakan sumber anggarannya itu, justru menuai pertanyaan dari sejumlah
anggota dewan, sebagaimana dilontarkan oleh Ketua Komisi I DPRD Provinsi NTB,
Drs. H. Ali Ahmad, SH.
Duta
PAN ini bukannya senang dengan pembagian laptop tersebut, tapi malah
menunjukan reaksi sebaliknya. “Saya tidak akan pernah mau menerima apapun
bentuk pemberian dari Sekretaris Dewan termasuk laptop yang sudah beredar di
tangan anggota DPRD lain.” Ada apa ini..?, inikan yang menjadi pertanyaan,
kenapa ada pembagian laptop sementara pembahasan anggarannya tidak ada,”
tanyanya balik.
Menurutnya,
persoalan bagi-bagi laptop ini perlu diklarifikasi lebih lanjut, bukan serta
merta dibagikan begitu saja tanpa melalui pembahasan yang jelas. “Pokoknya saya
tetap menolak pembagian laptop itu,” tegasnya sembari menjelaskan bahwa bukan
dirinya tidak mau menerima pemberian tetapi mestinya pihak Setwan menjelaskan
dulu sumber datangnya laptop tersebut.
“Bagaiamana
kalau terjadi apa-apa terhadap laptop itu tentu saja kami yang bertanda-tangan
penerimaan barang itu yang dipanggil. Karena itu saya tetap menolak,” tegas Ali
Ahmad. Dalam surat serah terima atau berita acara serah terima barang yang
diajukan untuk ditandatangani tersebut, dirinya melihat ketentuan seperti
keberadaan laptop merek Apple/Macbook Air tipe Mc5056 itu adalah aset
Setwan DPRD NTB, sementara anggota dewan meminjam pakai dan akan dikembalikan
setelah masa jabatan berakhir. “Belum lagi kalau rusak adalah tanggungjawab
kami sebagai pemakai dianggap pihak kedua.
Nah, kalau persoalan ini yang terjadi apa salahnya kita beli sendiri
kalau rusak, nggak ada beban,” cetusnya. Yang lebih fatal lagi, lanjutnya,
disinyalir banyak anggota DPRD Provinsi yang belum mampu mengoperasikan laptop.
Dua
anggota DPRD lainnya yang duduk di Komisi I, Ny. Rumani dari Partai Demokrat
dan Ahmad, SH, dari Partai PKPB juga mempertanyakan sumber dana pengadaan
laptop tersebut. “Jelas kami tidak tahu, pengadaan laptop itu sumber dananya
dari mana. Okelah itu sebagai wujud perhatian Ketua DPRD bersama Sekwan dalam kaitan
memberikan dukungan terhadap kinerja anggota dewan. Tetapi bukan berarti
memberikan barang yang tidak jelas sumbernya,” tukas Ny. Rumani. (GA. 233*)