Kota Bima, Garda Asakota.-
Jaenab (50 tahun) warga Rt. 14 Rw. 05 Lingkungan Tere Kelurahan Rabadompu Barat Kecamatan Raba Kota Bima saat ini sangat membutuhkan perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Bima atau para dermawan lainnya untuk membantu meringankan beban perawatan penyakit tumor yang dialaminya. Jaenab yang kesehariannya sebagai petani ini, sudah lima tahun berjalan mengidap penyakit yang mematikan itu.
Hanya saja dengan kondisinya itu, dirinya tetap terlihat tegar dan kuat menahan perihnya rasa sakit perut yang kian membengkak. "Penyakit saya ini sudah berjalan lima tahun," ungkap Jaenab kepada Garda Asakota di kediamannya lingkungan Tere (Nggaro Bae, red) Rabu, (12/4). Diakuinya, hingga saat ini belum ada perubahan signifikan dari penyakit yang dideritanya meski dirinya bersama pihak keluarga sering melakukan upaya pengobatan secara medis. "Bahkan saya pernah melakukan pengobatan di Rumah Sakit Mataram, meski pihak Rumah Sakit tersebut tidak berani mengambil tindakan sebagai mana mestinya. Tentunya dengan alasan tertentu," akunya seraya mempertanyakan alasan pihak medis sehingga tidak berani melakukan operasi seperti yang diharapkannya.
Meski demikian, dia tidak menyerah begitu saja. Sebab dirinya yakin akan pertolongan Allah SWT. Makanya, segala ikhtiar pengobatan tetap dilakukan meski dengan segala keterbatasan pula. Iapun berharap pemerintah peduli dengan kondisi yang dialaminya saat ini. Karena selama mengidap penyakit yang menempel dalam dirinya, Jaenab tidak mampu lagi beraktivitas seperti biasanya. "Perut ini terasa sakit. Untuk itu, saya berharap pemerintah dapat memberikan perhatian agar penyakit yang saya derita dapat disembuhkan," pungkasnya. (GA. 355*)
Jaenab (50 tahun) warga Rt. 14 Rw. 05 Lingkungan Tere Kelurahan Rabadompu Barat Kecamatan Raba Kota Bima saat ini sangat membutuhkan perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Bima atau para dermawan lainnya untuk membantu meringankan beban perawatan penyakit tumor yang dialaminya. Jaenab yang kesehariannya sebagai petani ini, sudah lima tahun berjalan mengidap penyakit yang mematikan itu.
Hanya saja dengan kondisinya itu, dirinya tetap terlihat tegar dan kuat menahan perihnya rasa sakit perut yang kian membengkak. "Penyakit saya ini sudah berjalan lima tahun," ungkap Jaenab kepada Garda Asakota di kediamannya lingkungan Tere (Nggaro Bae, red) Rabu, (12/4). Diakuinya, hingga saat ini belum ada perubahan signifikan dari penyakit yang dideritanya meski dirinya bersama pihak keluarga sering melakukan upaya pengobatan secara medis. "Bahkan saya pernah melakukan pengobatan di Rumah Sakit Mataram, meski pihak Rumah Sakit tersebut tidak berani mengambil tindakan sebagai mana mestinya. Tentunya dengan alasan tertentu," akunya seraya mempertanyakan alasan pihak medis sehingga tidak berani melakukan operasi seperti yang diharapkannya.
Meski demikian, dia tidak menyerah begitu saja. Sebab dirinya yakin akan pertolongan Allah SWT. Makanya, segala ikhtiar pengobatan tetap dilakukan meski dengan segala keterbatasan pula. Iapun berharap pemerintah peduli dengan kondisi yang dialaminya saat ini. Karena selama mengidap penyakit yang menempel dalam dirinya, Jaenab tidak mampu lagi beraktivitas seperti biasanya. "Perut ini terasa sakit. Untuk itu, saya berharap pemerintah dapat memberikan perhatian agar penyakit yang saya derita dapat disembuhkan," pungkasnya. (GA. 355*)