Mataram, Garda Asakota.-
Jajaran provinsi NTB menggelar rapat Pimpinan Daerah dalam rangka persiapan menghadapi Musrenbang RKPD Provinsi NTB 2020. Rapat koordinasi penyusunan RKPD bersama para Kepala Daerah se-NTB ini dibuka langsung oleh Gubernur NTB, DR. Zoelkiflimansyah di Hotel Lombok Raya Kota Mataram, Senin (1/4). Salah satu yang diundang dalam rapat tersebut adalah Walikota Bima yang diwakili Wakil Walikota Bima, Feri Sofiyan, SH. Wakil Walikota Bima saat itu memperentasikan pokok-pokok pikiran Walikota Bima terkait dengan rencana pembangunan Kota Bima tahun 2020.
Beberapa isu strategis Kota Bima yang diangkat antara lain yang berkaitan dengan kualitas dan daya saing masyarakat yang perlu ditingkatkan, kualitas dan pemerataan layanan publik terutama pada sektor pendidikan dan kesehatan yang belum optimal, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan ekonomi karena diakui fundamental ekonomi Kota Bima masih lemah, tingkat pengangguran terbuka tinggi yang akan berdampak pada tingginya potensi kerawanan sosial dan penurunan angka Kemiskinan belum mencapai target 1 porsen per tahun. "Efektivitas, sinergitas, dan dukungan program penanggulangan kemiskinan belum berjalan optimal," ungkapnya.
Selain itu pada aspek peningkatan penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang baik, perlunya sikap profesionalisme dan kompetensi ASN ditingkatkan, pelayanan publik belum optimal, keterbukaan informasi publik masih kurang dan partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan dan pengawasan pembangunan belum optimal.
Isu lainnya yakni berkaitan dengan pembangunan infrastruktur Perkotaan dan Penataan ruang yang terintegrasi dengan pengurangan resiko bencana yang diakui kualitas dan daya dukung lingkungan semakin menurun, keterpaduan rencana sektor dan rencana tata ruang masih rendah, serta masih terbatasnya pedoman acuan pemanfaatan ruang. Sedangkan isu lainnya, eksistensi masyarakat yang Berkarakter dan Agamais diakui Budaya MAJA LABO DAHU semakin ditinggalkan dan isu pengarusutamaan gender dan
perlindungan anak yakni Indeks Pemberdayaan Gender dan pencegahan dan penanganan kasus kekerasan kepada perempuan dan anak relatif masih rendah.
Adapun program yang diusulkan untuk menjadi prioritas RKPD Provinsi NTB tahun 2020 yakni, pembangunan/peningkatan Infrastruktur peningkatan jalan Gajah Mada, rekonstruksi jembatan Provinsi, jembatan Rabasalo dan jembatan Sadia. Penetapan jalan lingkar utara Pulau Sumbawa di Kota Bima (Kawasan Teluk Bima Kawasan Strategis Provinsi) menjadi jalan Provinsi (jalan lingkar Amahami-Pelabuhan, jalan Kepiting, jalan Melayu-Kolo, jalan Kolo-Nangaraba) dan pembangunan pagar Pengaman jalan/Guard Rail jalan Melayu-Kolo serta pembangunan Jogging Track di Teluk Bima (Amahami-Lawata).
Pembangunan/pemeliharaan sumber daya air, pembangunan Dam/Embung Jatibaru
dan Ntobo beserta jaringan irigasinya. Dalam rangka optimalisasi KP2B dan pengendalian banjir tahunan, pembangunan Pemecah Gelombang di Kolo. Percepatan Penurunan Angka Kemiskinan, dengan intervensi program di bidang, penyediaan infrastruktur pelayanan dasar air minum, sanitasi, kesehatan dan pendidikan, penanganan rumah tidak layak huni, Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan, Ketahan Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan, Peternakan, bantuan pengembangan Kelompok Ternak Ayam (bibit ternak dan mesin penetas). Mitigasi bencana dan penanganan pasca bencana banjir yang program dan kegiatannya telah disepakati bersama pada tahun 2017 antara Pemerintah Kota Bima dan Provinsi NTB dalam dokumen Rehab Rekon Penanganan Pasca Banjir Bandang Kota Bima. "Selain itu, pengembangan destinasi wisata seperti Pantai Lawata, Pondok Wisata Kolo, Ntobo dengan ekonomi kreatif dan wisata alamnya, Oi Fo’o dengan ekonomi kreatifnya, dan Lelamase dengan wisata alam dan ekonomi kreatifnya," pungkas Feri Sofiyan. (GA. 212*)