Lurah Rite bersama Camat Raba. |
Kota Bima, Garda Asakota.-
Kemajuan pembangunan pada suatu wilayah, salah satunya sangat dipengaruhi oleh faktor kapasitas dan kemampuan kepemimpinan yang dimiliki oleh pemimpin wilayah tersebut dalam menggerakkan sumber potensi yang ada untuk kemajuan wilayah yang dipimpinnya.
Keberhasilan Kelurahan Rite Kecamatan Raba dalam memenangkan Lomba Kelurahan Terintegrasi 2019 untuk tingkat Kota Bima, akhirnya sukses menjadikan Kelurahan Rite ini menjadi duta Kota Bima untuk berkompetisi pada ajang Lomba Kelurahan Terintegrasi tingkat Provinsi NTB yang bakal dihelat pada akhir Juni tahun ini.
Selain elemen masyarakat, keberhasilan ini pun dinilai merupakan sumbangsih dan komitmen keseriusan Lurah Rite, Joharmin, S. Pt., dan Camat Raba, Sirajuddin, S.Sos., dalam menata dan menjadikan Kelurahan Rite dan atau wilayah Kecamatan Raba menjadi suatu wilayah yang terus bergeliat dalam membangun dirinya menjadi sejajar dengan daerah-daerah lainnya. Meski umur jabatan mereka baru berkisar tiga mingguan dalam pengabdian.
Lalu apa sih sebenarnya yang mereka lakukan sehingga dalam waktu yang begitu singkat mereka dapat menyulap Kelurahan Rite hingga menjadi pemenang?.
Kepada wartawan media ini, Lurah Rite, Joharmin, mengaku keberhasilan Kelurahan Rite dalam memenangkan Lomba Kelurahan Terintegrasi 2019 tingkat Kota Bima, merupakan Kolaborasi pihaknya dengan semua elemen masyarakat yang ada di Kelurahan baik Masyarakat Rite yang begitu kompak dan luar biasa serta Camat Raba yang begitu semangat memberikan spirit sehingga Kelurahan Rite bisa keluar sebagai pemenang.
Menurutnya, ada beberapa hal yang menjadi unggulan dan kelebihan Kelurahan Rite dibandingkan dengan yang lain yakni pertama, tentunya adalah kreatifitas dan inovasi masyarakat di bidang pertanian dalam rangka peningkatan hasil pertanian.
"Disamping ada bibit jagung yang didesain sendiri oleh masyarakat yang kemudian dibuat jadi bibit unggul yang membuat produksi nya berlimpah, kemudian potensi lainnya adalah adanya mesin pemipil jagung yang kalau normatif nya hanya mampu memipil jagung sebanyak 4-5 ton per hari namun berkat kreatifitas inovasi masyarakat sekarang mampu memipil antara 9-10 ton per hari," jelas Lurah yang kerap disapa Johan ini, kepada Garda Asakota, Senin 03 Juni 2019.
Kelurahan Rite, lanjutnya, juga memiliki sejumlah keunggulan lainnya seperti di bidang sosial budaya. "Ternyata di Kelurahan Rite masih ada masyarakat yang menerapkan pola aturan adat seperti seorang pencuri di arak keliling kampung sambil menjinjing hasil curiannya yang hal tersebut di buat melalui sebuah kesepakatan yang di SK-kan oleh Lurah yang kemudian di sosialisasikan di beberapa RT yang belum menerapkan pola adat tersebut," ujarnya.
Kelebihan lainnya, lanjutnya, adalah adanya home industri tenun ikat dengan motif khusus 'Tembe Jao Galomba atau motif kombinasi antara Sasambo dengan songket', kemudian keunggulan lainnya adalah kreatifitas Karang Taruna Rite dengan miniatur Ruma Lengge nya yang rencananya akan dijadikan souvenir untuk Tim nantinya di tingkat Propinsi. "Saya optimis jika Kelurahan Rite akan memenangkan pertarungan dengan salah satu kelurahan di Kota Mataram pada Lomba kelurahan tingkat Propinsi nanti yang secata otomatis akan mewakili NTB di ajang Lomba Kelurahan tingkat Nasional," ujarnya optimis.
Keyakinan Lurah Rite diamini juga oleh Camat Raba, Sirajuddin, S.Sos., karena menurutnya bahwa semua kriteria atau aspek penilaian dalam lomba Kelurahan semua nya ada pada Kelurahan Rite. "Apalagi nanti di tingkat Propinsi hanya ada 2 Kelurahan yang akan bertarung memperebutkan posisi pertama yaitu kelurahan Rite dan salah satu kelurahan yang ada di Kota Mataram. Posisi kedua sih insha Alloh, sudah positif ada ditangan, tapi target kita kan posisi pertama untuk jadi duta NTB di tingkat Nasional dan kami yakin bisa kita raih," pungkasnya. (GA. 003*)