Bima, Garda Asakota.-
Pemerintah Kelurahan Ule Kecamatan Asakota Kota Bima
melalui Lurah Ule, Nursin, S.Sos., mengaku telah melakukan komunikasi secara
langsung dengan pihak pemilik salah satu cafe di kawasan ule yang berencana
akan menggelar ‘Ladies Night’ di salah satu cafenya dan menurutnya pemilik cafe
cukup kooperatif dan membatalkan rencana menggelar ‘Ladies Night’ di salah satu
Cafe di Kawasan Ule.
“Mendengar adanya informasi ada reaksi penolakan dari
salah satu organisasi Mahasiswa Islam tersebut, kami bersama dengan
Babinkamtibmas langsung mendatangi Cafe yang dimaksud dan Alhamdulillah pemilik
cafe cukup kooperatif dan akan membatalkan rencana tersebut,” ujar Lurah Ule,
Nursin, S.Sos., kepada wartawan media ini, Selasa 02 Desember 2020.
Menurut Lurah Ule, kegiatan semacam itu jelas tidak
diperkenankan mengingat selain bertetangan dengan syariat juga sangat
bertentangan dengan adat ketimuran kita yang masih menjunjung tinggi
norma-norma agama yang dianut.
Sebelumnya
melalui siaran persnya, Ketua Bidang (Kabid) Hukum Badko HMI Nusra, Imam
Wahyudin, sempat mengecam rencana perayaan ‘Ladies Night’ di salah satu Cafe di
Kawasan Ule Asakota Kota Bima. Menurut Imam, mestinya kegiatan seperti ini
tidak boleh dilakukan ditengah melonjaknya angka positif Covid 19 di Kota Bima.
“Kegiatan-kegiatan semacam ini harus dihentikan, apalagi Kota Bima
itu Zona Merah Covid-19,” kecam Imam.
Pihaknya mendesak kepada pemilik Cafe agar membatalkan
kegiatan tersebut demi alasan kemanusiaan. Selain itu juga imam Wahyudin
mendesak Kapolres Bima Kota untuk serius mengamankan wilayah.
“Kami mendesak Cafe untuk membatalkan kegiatan itu dan
Kapolres Bima Kota harus segera mengambil langkah tegas sebelum acara itu
terjadi,” tegas Imam Wahyudin.
Selain acara itu mengundang kerumunan, Ia juga
mengatakan bahwa kegiatan seperti ini akan merusak moral generasi muda. “Kasihan
generasi kita, terutama perempuan yang ada diwilayah Bima Kota dan Kabupaten,
ini akan merusak akhlak dan mental mereka,” kecamnya.
Pihaknya juga berharap Pemerintah Kota Bima untuk
segera turun tangan dan menghentikan acara tersebut jika tidak pihaknya
berencana akan mengambil jalan lain yang dianggap perlu. (red*)