Kondisi akses jalan di RT 15 RW 06 Lingkungan Ni'U Kelurahan Dara Kota Bima. |
Kota Bima, Garda Asakota.-
Sebanyak 13 KK dengan 50 Jiwa Warga Jenamawa, RT 15 RW 06 Lingkungan Ni'U, Kelurahan Dara Kecamatan Rasanae Barat Kota Bima NTB kini hidup pasrah merasakan penderitaan akibat rusaknya akses jalan menuju pemukiman mereka.
Pasca longsor jalan akibat hujan lebat pada Pebruari-April tahun 2021 lalu, jalan lintas pemukiman warga di kawasan tersebut longsor dikarenakan tanggul tebing jalan sepanjan pinggiran kali tidak mampu menahan arus banjir.
Akibat kejadian ini 50 jiwa warga terisolasi selama satu minggu. Puluhan Anak-anak yang hendak menuju sekolahnya ikut imbas dari bencana ini.
Berbulan-bulan warga menunggu perbaikan pemerintah Kota Bima atas kerusakan akses jalan masuk warga tersebut, hingga kini belum juga ada perhatian. Padahal menurut UU, pembangunan sekaligus pemeliharaan infrastruktur jalan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah.
"Negara harus hadir menjamin itu, dan kewajiban itu tidak bisa dilimpahkan ke pihak lain. Jalan sebagai infrastruktur itu tanggung jawab pemerintah untuk menyediakan dan memeliharanya," ujar Jev Londa, salah satu tokoh masyarakat setempat kepada Garda Asakota, Senin pagi (19/9/2022).
Menurutnya, Pemerintah Kota Bima melalui Dinas PU Pada Mei 2021 lalu sudah melihat dari dekat kerusakan jalan ini. Dinas PU berjanji akan bekerjasama dengan Dinas BPBD Kota Bima untuk menanggulangi dengan cara Tanggap Darurat. "Namun hingga akhir tahun 2021 belum juga ada perhatian," cetusnya.
Jev Londa yang juga salah seorang kepercayaan warga setempat kembali menemui Dinas PU hingga SMS via WA Walikota Bima H. Muhammad Lutfi, pada Juli 2021. Alhasil, saat itu pihak Kabid Cipta Karya Dinas PUPR, turun lokasi yang disaksikan Ketua RT, Rw, Babinsa, Babinkamtibmas hingga Kapolsek Rasbar dan Lurah Dara.
"Kehadiran Kabid Cipta Karya dihadapan kami berjanji bahwa jalan rusak tersebut akan dikerjakan pada APBD 2022," ungkap warga lainnya, Dahlan Umar Ketua RW 06 Kelurahan Dara.
"Melalui laporan RT hingga kami pihak RW terus berupaya menghubungi pemerintah berkompeten termasuk usulan Warga Jenamawa Ni'u saat Reses Dewan di Dapil II Rasbar-Mpunda di Lingkungan Niu. Hingga kini belum juga mendapat perhatian perbaikan akses jalan warga kami," aku Dahlan.
Lantaran hingga kini belum ada respon, Jev Londa bersama warga lainnya sudah kehilangan semangat berjuang dan melakukan komunikasi elok dengan Pemkot Bima untuk segera memperbaiki akses jalan warga ini, mulai Kadis PU, Sekda, hingga Walikota Bima agar 50 jiwa warga Jenamawa Niu bisa merdeka mencari nafkah dan mengenyam pendidikan bagi anak-anak warga setempat dari kemudahan akses jalan ini.
"Rupanya sedikitpun Pemkot Bima dinilai tidak serius dan tanggap atas penderitaan warga setempat," sedihnya.
Saat ini, tanpa menunggu aksi Pemkot Bima, pihak warga melakukan gotong royong sendiri perbaikan akses jalan tersebut. Alhasil untuk satu tahun 8 bulan ini bisa bertahan.
Kekhawatiran warga ketika bulan oktober 2022 mendatang sesuai perkiraan Cuaca BMKG NTB akan terjadi curah hujan mulai Oktober, dapat dipastikan sepanjang 80 meter akses jalan tersebut akan terjadi longsor yang cukup parah. "Tanda-tanda retakan tanah di pinggir dan bahu jalan sudah terlihat," imbuh Jev Londa.
Berdasarkan informasi wartawan, jalan pemukiman warga ini, lebarnya tidak lebih dari 1 meter. Untuk lintasan roda dua saja sangat memprihatinkan. Tercatat sejak tahun 2019-2022 ada sekitar 15 pengendara Sepeda Motor baik warga setempat dan para tamu menuju pemukiman warga jatuh terkapar bersama kendaraanya didalam sungai.
Misteri apa yang menghambat Pemkot Bima begitu sulit melaksanakan kerja proyek Tanggul Tebing Jalan warga jenamawa Niu ini. Padahal lokasi Jenawa Niu berada tidak jauh dari jantung Kota Bima. (GA. 212*)