Anggota Komisi II DPRD NTB, Ir. Made Slamet.
Mataram, Garda Asakota.-
Anggota DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) meminta agar
Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB dan Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram
khususnya Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dengan adanya trend
kenaikan harga sembilan bahan pokok (Sembako) saat perayaan peringatan Maulid
Nabi Besar Muhammad SAW.
"Kami minta, agar OPD terkait baik lingkup Pemprov dan
Pemkot Mataram, harus mulai melakukan antisipasi, jangan sampai terjadi inflasi
saat perayaan maulid Nabi Muhammad SAW," ujar Anggota Komisi II DPRD NTB,
Ir. Made Slamet pada wartawan, belum lama ini.
Politisi PDIP itu, mengaku bahwa, saat perayaan Maulid Nabi
Muhammad yang akan berlangsung selama sebulan, tercatat Kota Mataram merupakan
salah satu daerah dengan tingkat konsumsinya paling tinggi bila dibandingkan
daerah lainnya di NTB.
Terlebih, biasanya masyarakat menggelar acara tasyakuran
dengan menghidangkan aneka makanan dalam porsi besar, sehingga membutuhkan
sejumlah kebutuhan pokok dalam jumlah besar.
Di mana, lanjut dia, belanja masyarakat pun jauh lebih besar
dibandingkan hari biasa. Beberapa komoditi bahan kebutuhan pokok dengan
konsumsi tinggi antara lain beras, cabai rawit, bawang merah dan putih.
“Karena itu, selain melakukan intervensi dalam bentuk
Operasi Pasar sebagai langkah terdekat, pengawasan pergerakan harga dan
distribusi sejumlah kebutuhan pokok harus dilakukan, supaya tidak ada
permainan,” jelas Made Slamet.
Sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Mataram. Made juga
telah menginstruksikan pada fraksi PDIP DPRD Kota Mataram untuk mengawal perayaan
maulid umat Islam dapat berjalan aman dan lancar.
Salah satunya, adalah bagaimana stok kebutuhan pokok harus
tetap terjaga.
"Dan saya pantau saat sidang paripurna DPRD Kota
Mataram juga telah disuarakan oleh fraksi PDIP DPRD Mataram pada Pemkot untuk memperbanyak operasi pasar di semua wilayah
di Mataram dalam waktu dekat ini," papar dia.
Made menambahkan, baik Pemprov NTB dan Pemkot Mataram, harus
mulai melakukan identifikasi penyebab inflasi dan pemantauan harga menjelang
Maulid Nabi Muhammad yang dimulai pada Sabtu (8/10) lalu.
"Jadi, begitu ada pergerakan harga pasar yang tidak
wajar, bisa tim terpadu antara Pemprov dan Pemkot langsung melibatkan polisi
untuk mengecek para distributornya," tandas dia.
Tradisi Maulid Nabi Muhammad SAW yang biasanya dirayakan
secara besar-besaran oleh umat Islam di Pulau Lombok, perlu menjadi perhatian
serius Pemprov NTB dan Pemkot Mataram.
Pasalnya, ikatan tali silaturahmi antar umat Islam yang
diakhiri dengan banyaknya hidangan makanan, akan memicu konsumsi kebutuhan
komoditi bahan pokok yang meningkat dari
konsumsi biasa.
Bahkan, sesuai angka BPS selama ini, capaian konsumsi kebutuhan pokok, selalu berada pada angka 1-3 persen dari konsumsi biasanya. Khususnya, di Kota Mataram. (GA. Im*)