Direktur Politeknik Pariwisata Lombok, Herry Rachmat Widjaya, saat memberikan sambutan diacara Forum Kehumasan Poltekpar Lombok yang digelar di Hotel Santika Mataram, Kamis 01 Desember 2022. |
Mataram, Garda Asakota.-
Civitas Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Lombok saat sekarang
ini tengah bersuka cita.
Betapa tidak, paska dilakukan visitasi dan assesmen secara
langsung oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, Poltekpar Lombok yang
merupakan Perguruan Tinggi yang secara khusus memproduksi Sumber Daya Manusia
(SDM) di bidang industri pariwisata itu dinyatakan telah lulus akreditasi dan
dinyatakan terakreditasi secara baik sekali.
“Alhamdulillah setelah dilakukan visitasi dan diassesmen
secara langsung pada akhir November lalu, Poltekpar Lombok dinyatakan lulus
akreditasi perguruan tinggi dengan predikat baik sekali,” ungkap Direktur
Politeknik Pariwisata Lombok, Herry Rachmat Widjaya, saat memberikan sambutan
diacara Forum Kehumasan Poltekpar Lombok yang digelar di Hotel Santika Mataram,
Kamis 01 Desember 2022.
Didampingi Pembantu Direktur Bidang Akademik, Dr Amirosa Ria
Setiadji, dan Pembantu Direktur Bidang Administrasi Umum dan Kemahasiswaan, Ramdhan
Rajak, Direktur Poltekpar Lombok ini mengaku bangga dengan torehan prestasi tersebut,
mengingat usia Poltekpar Lombok yang masih sangat muda sekali yakni baru
berusia enam (6) tahun.
“Ini tentu juga membanggakan sekali buat kami semua. Kenapa?
Karena Poltekpar Lombok yang usianya baru enam tahun ini, juga tidak bisa lagi
dianggap sebagai balita yang baru belajar melangkah. Kami ini disejajarkan dengan
poltekpar-poltekpar lain yang berusia 30 tahun seperti Makassar, Poltekpar Bali
yang sudah berusia 44 tahun, dan Poltekpar Bandung yang sudah berusia 60 tahun.
Alhamdulillah, tidak perlu menunggu 30 tahun, untuk meraih akreditasi seperti Poltekpar
Medan dan Makassar. Akan tetapi Poltekpar Lombok diusianya yang enam tahun
sudah memperoleh Akreditasi Perguruan Tingginya,” akunya bangga.
Torehan prestasi yang diraih oleh Poltekpar Lombok itu menurutnya
diraih berkat dukungan semua pihak.
“Terutama seluruh civitas yang ada di Poltekpar,” imbuhnya.
Hal lain yang membuatnya bangga yakni di tahun 2022 ini
juga, Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Poltekpar Lombok menjadi satu-satunya
lembaga Perguruan Tinggi Poltekpar dari enam (6) Poltekpar di Indonesia yang
berhasil meraih lisensi Asean MRA TP (Mutual Recognition Arrangement On Torurism
Professionals).
“Jadi 10 Negara Asean sudah harus menggunakan skema-skema
yang sudah ditetapkan ini. Dan Alhamdulillah Lembaga Sertifikasi Profesi Poltekpar
Lombok yang pertama yang memperoleh lisensi dari ASEAN MRA TP,” ungkapnya.
Menurutnya, kehadiran Poltekpar Lombok diharapkan dapat
turut serta membangkitkan pariwisata di NTB.
“Khususnya dalam aspek pendidikan pariwisata dalam rangka
penyediaan sumber daya manusia (SDM) Pariwisata,” cetusnya.
Berdasarkan data yang ada, lanjutnya, alumni Poltekpar
Lombok sudah banyak yang terserap dalam dunia industri pariwisata.
“Bahkan ada yang bekerja di Dubai,” timpalnya.
Berdasarkan data yang ada, lanjutnya, saat sekarang ini sudah
ada sekitar 985 orang alumni Poltekpar Lombok, dari tiga kali pelaksanaan
wisuda untuk empat tingkatan.
Wisuda pertama dilaksanakan pada tahun 2020, dilaksanakan secara
daring dengan jumlah 314 wisudawan.
Wisuda Kedua dilaksanakan dipelataran gedung rektorat dengan
jumlah 341 orang wisudawan dengan konsep wisuda drive trough ala MotoGP.
“Dan ketiga dilasanakan di sirkuit Mandalika,” ujarnya.
Dikatakannya, dengan dilaksanakannya wisuda diarea terbuka
Sirkuit Mandalika, sebenarnya ingin menunjukan bahwa diluar sana seperti di
Amerika, banyak kegiatan wisuda yang juga dilaksanakan tidak di dalam ruangan,
tapi diruang-ruang terbuka.
“Ini juga atas permintaan pak Menteri (Menparekraf, red.) untuk
menyelenggarakan kegiatan wisuda di tempat-tempat yang iconic,” ungkapnya.
Setelah kegiatan itu, lanjutnya, tentu banyak hal-hal
positif terutama hal negatif yang menyampaikan kenapa tidak digelar didalam
ruangan.
“Akan tetapi kami dari enam (6) Poltekpar di Indonesia, hanya
Poltekpar Lombok-lah yang diapresiasi pak menteri karena mampu menterjemahkan
apa yang menjadi keinginan pak menteri itu,” timpalnya.
Dalam satu Rapim sebelum digelar kegiatan wisuda ini, lanjutnya,
Menparekraf menyampaikan kepada Pimpinan Poltekpar se-Indonesia untuk mengadakan
kegiatan wisuda ditempat yang iconic ini.
“Kata pak menteri, saya dulu waktu di wisuda dilakukan
ditempat yang iconic yang berada di Washington DC, kemudian disebutkan saat
itu, coba Lombok digelar di Mandalika,” ujarnya.
Saat itu, pihaknya memutuskan tempat yang iconic itu adalah
Sirkuit Mandalika.
Pihaknya pun menyampaikan ke ITDC, dan pihak ITDC mengatakan
Sirkuit Mandalika bisa dijadikan sebagai tempat wisuda.
“Dan Alhamdulillah dari enam poltekpar yang ada, dua
poltekpar yang dihadiri langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
yakni Poltekpar Lombok dan Medan. Ini tentu kebanggaan buat kita semua karena
pak menteri dengan berbagai macam kegiatannya berkesempatan hadir diacara wisuda Poltekpar
Lombok. Itu merupakan perhatian yang sangat luar biasa bagi kita dan masyarakat
NTB,” ungkapnya.
Dari dua kali wisuda terakhir ini, lanjutnya, Poltekpar
Lombok juga melaksanakan Bursa Kerja Khusus atau Career Expo yakni
mempertemukan pihak industri pemberi kerja dengan para alumni atau wisudawan
Poltekpar Lombok.
“Alhamdulillah di tahun 2021, ada sekitar 2.500-an lowongan
pekerjaan dari sekitar 655 jumlah alumni seharusnya semua sudah tertampung
dalam dunia kerja dan tidak ada lagi yang menganggur,” katanya.
Dan ditahun 2022 ini, ada sekitar 1-500-an lowongan
pekerjaan dari 20 perusahaan dan alumninya sekitar 293 orang.
“Itu juga seharusnya sudah tidak ada lagi yang menganggur
jika semua mengambil peran dan ingin memulai pekerjaannya mulai dari tahapan
awal,” katanya lagi.
Ditambahkannya, pada akhir Januari ini ada sekitar 48
mahasiswa Poltekpar Lombok yang akan melaksanakan magang atau praktik kerja
nyata di Negeri Jiran Malaysia atau tepatnya di Johor Baru kerjasama dengan salah
satu perusahaan.
“Alhamdulillah, 48 mahasiswa ini tidak perlu lagi
mengeluarkan biaya karena semua biayanya sudah ditanggung oleh perusahaan
tersebut,” pungkasnya. (GA. Im/Ese*)