Akhdiansyah, S.HI |
Mataram, Garda Asakota.-
Sebagai salah seorang Bakal Calon Anggota Legislatif (Bacaleg) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang akan bertarung kembali dalam kancah Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 di Daerah Pemilihan (Dapil) VI Kabupaten Dompu, Kabupaten Bima dan Kota Bima, Akhdiansyah, S.HI., atau sosok yang akrab disapa Guru To’i masih sangat optimis bisa memenangkan hati dan pilihan masyarakat di Dapil VI.
“Optimisme dan keyakinan untuk terpilih kembali itu insha Alloh masih sangat kuat. Masih 100% dong bahkan lebih dari itu. Meski memang banyak pesaing-pesaing yang akan dihadapi namun mengutip filosofi politik bahwa pertarungan politik adalah selayaknya petarung di ring tinju. Ketika sudah masuk diring tinju, maka pilihannya adalah bertarung, meski dalam kondisi apapun keadaannya,” kata anggota Dewan yang mendapatkan kepercayaan menjadi Ketua Bapemperda DPRD NTB ini kepada wartawan, Senin 15 Mei 2023.
Pertarungan dalam ring politik menurutnya bukan sesuatu hal yang baru bagi mantan Aktivis PMII Mataram ini, bahkan sejak dirinya belum menyandang status sebagai anggota Dewan pada sekitar tahun 2014 silam dirinya juga pernah terjungkal dan kalah dalam pertarungan.
“Kemudian bangkit kembali dan ikut bertarung kembali tahun 2019 dan akhirnya berhasil lolos ke parlemen Udayana. Ini artinya bahwa infrastruktur dan kemampuan strategi politik itu sangat berharga dari periodisasi pertarungan. 2014 berbeda dengan 2019, begitu pun 2019 akan berbeda lagi dengan di tahun 2024 nanti,” jelas pria yang akrab juga disapa Yongki ini.
Pihaknya mengaku sangat optimis dengan akan adanya peningkatan dukungan dari masyarakat Dapil VI terhadap keterwakilannya di Dewan.
“Optimis meningkatlah karena infrastruktur politik yang dibangun itu sudah settle dan sedikit demi sedikit mulai ada ekspansif secara positif,” timpalnya.
Selama mengemban tugas sebagai anggota DPRD NTB, pihaknya mengaku memberikan porsi perhatian dalam aspek pendidikan dan aspek perekonomian masyarakat serta infrastruktur dasar.
“Meski program-program yang diperjuangkannya melalui bentuk pokir Dewan tidak begitu masif dan signifikansi anggarannya tidak terlalu besar karena adanya kendala pandemi Covid-19. Akan tetapi sebarannya merata disemua wilayah Dapil. Dan itu sangat dipahami karena tupoksi anggota Dewan tidak seluas seperti tupoksi yang dimiliki eksekutif,” terangnya.
Namun selain mengcover anggaran dari dana pokir untuk membantu program kemasyarakatan, akses bantuan anggaran yang bersumber dari Kementeri Tenaga Kerja dan Kementerian Desa juga ikut diperjuangkannya untuk membantu masyarakat yang menjadi konstituennya.
“Baik itu program tenaga kerja mandiri, program padat karya, serta bantuan-bantuan usaha diperjuangkan untuk membantu masyarakat konstituen,” ujarnya.
Menurutnya, perjuangan mewujudkan kesejahteraan masyarakat di Dapil VI masih harus terus digalakan, khususnya pada aspek pemenuhan aspek infrastruktur dasar.
“Aspek infrastruktur dasar ini masih harus terus dipenuhi. Begitupun dalam aspek ekonomi dan sosialnya. Perjuangan untuk memenuhi aspek-aspek ini akan terus kami galakkan,” pungkasnya. (GA. Im*)