Qurais: Pajak Itu Sangat Penting Untuk Didukung Bersama
Bima, Garda Asakota.-
Sensus
Pajak Nasional (SPN) merupakan kegiatan pengumpulan data mengenai kewajiban
perpajakan untuk memperluas basis pajak dengan mendatangi subyek pajak (orang
pribadi atau badan) di seluruh wilayah Indonesia yang dilakukan oleh Direktorat
Jenderal Pajak. Untuk peluncuran perdana kegiatan SPN tahun ini, Tim dari
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Raba-Bima, Rabu pagi (5/10), mendatangi
rumah kediaman kedua petinggi Kabupaten dan Kota Bima. Di Kabupaten Bima,
kegiatan ini dimulai secara simbolis di kediaman Bupati Bima, H. Ferry
Zulkarnain, ST, sementara untuk peluncuran SPN tingkat Kota Bima, diawali
secara perdana di kediaman Walikota Bima, HM. Qurais H. Abidin.
Kegiatan
ini diawali di kediaman Bupati Bima sekitar pukul 09.00 Wita. Pagi itu, Bupati
yang didampingi Wabup, Drs. H. Syafrudin HM, Nur, M.Pd, dan para Asisten Setda
Kabupaten Bima, menyambut kehadiran Tim KPP Pratama Raba Bima yang melakukan
SPN yang telah diluncurkan secara Nasional pada tanggal 30 September lalu.
Saat memberikan sambutan, Bupati mengajak seluruh masyarakat agar tidak
ragu menerima kedatangan petugas Sensus Pajak dan menjawab serta mengisi
seluruh pertanyaan yang ada sesuai dengan kenyataan. Pemkab Bima juga, kata
dia, akan membantu melakukan sosialisasi pada setiap kunjungan kerja di wilayah
kecamatan dan desa agar warga masyarakat yang menjadi obyek pajak dapat ikut
serta pada kegiatan ini. Bupati berharap, kedepannya kemitraan dengan instansi
perpajakan akan lebih diintensifkan, mengingat selama ini ada beberapa
kerancuan pembayaran PPh dan PPn dalam pelaksanaan proyek-proyek pembangunan
yang dananya bersumber dari pemerintah Pusat. Dengan koordinasi intensif ini,
ucapnya, maka kekeliruan dalam pembayaran pajak akan dapat dihindari.
Hal
senada juga dilontarkan oleh Walikota Bima, HM. Qurais H. Abidin. Walikota
justru merasa bahagia dengan dilaksanakannya sensus perpajakan ini dan
menghimbau warga masyarakat Kota Bima agar mendukung sepenuh hati. “Dukunglah
sensus perpajakan ini dengan jujur dan benar, karena ini sebagai bentuk
partisipasi aktif kita pada keuangan Negara.
Sensus
perpajakan ini tidak perlu kita takuti, berikan data sesuai dengan sebenarnya,
sesuai data pada kita sendiri, seperti apa yang saya lakukan,” ajaknya seraya
mengajak semua pihak khususnya pelaku usaha untuk selau peduli membayar pajak.
“Mai ta cola mena pajak ru’u Dana Labo Rasa,” ajaknya dalam bahasa Bima. Diakuinya
bahwa selama ini mendapatkan pengertian yang salah mengenai perpajakan. “Tetapi
setelah mendapatkan pengertian yang jelas dari petugas pajak, saya baru sadar
bahwa pajak itu sangat penting untuk didukung bersama,” tegas Qurais
didampingi isteri, Hj. Yani Marlina, dan sejumlah pejabat teras Pemkot Bima.
Pantauan langsung wartawan, usai
petugas sensus pajak melakukan wawancara kedua petinggi Kabupaten dan Kota Bima
itu di kediaman masing-masing, dilanjutkan dengan pengisian formulir isian
sensus dan penanda-tanganan FIS. Kemudian dilanjutkan dengan penempelan stiker
responden. Pimpinan Tim SPN, Ido Khrisna Titara, menegaskan bahwa, SPN
menyiapkan data yang akurat atas potensi pajak dalam rangka meningkatkan
penerimaan pajak, dan akan dilaksanakan secara Nasional secara bertahap
hingga tahun 2012. “Tujuan utama dari SPN adalah untuk pemutakhiran data
seperti halnya sensus yang diselenggarakan oleh pihak BPS. SPN bertujuan
menjaring seluruh potensi perpajakan dari Seluruh wajib pajak (WP) terdaftar,
seluruh objek pajak, dan menjamin pelaksanaan kewajiban perpajakan tepat waktu
dan tepat jumlah sesuai peraturan perundangan yang berlaku,” tegasnya. Bila
penggalian potensi melalui pajak ini berjalan optimal, sambung Ito, maka akan
membantu peningkatan penerimaan APBD dan terjadinya peningkatan mekanisme bagi
hasil untuk PPh orang pribadi (OP) serta pajak bumi dan bangunan (PBB). (GA.
212/122/adv*)