Sumber foto Ist
Mataram, Garda Asakota.-
Pemerintah
Provinsi NTB dibawah kepemimpinan Gubernur, Dr Dzulkieflimasnyah dan Wagub, Dr
Sitti Rohmi Djalillah, saat sekarang ini sedang memaparkan Rencana Program
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2018-2023 dihadapan Fraksi-Fraksi DPRD NTB
dalam momentum Rapat Paripurna DPRD NTB tentang Raperda RPJMD.
Menjawab
pertanyaan Fraksi-fraksi DPRD NTB terhadap langkah-langkah kongkrit Duet Duo
Doktor ini dalam menyelesaikan permasalahan daerah kedepannya. Wagub NTB, Dr Hj
Sitti Rohmi Djalillah, memaparkan tiga hal penting sebagai implementasi dari
Visi NTB Gemilang.
“Tiga
hal penting itu yakni pertama menciptakan kondisi yang aman dan nyaman bagi
investasi, khususnya untuk industri pengolahan dan penciptaan lapangan kerja.
Kedua, memastikan
NTB itu aman, nyaman dan menyenangkan
bagi wisatawan. Dan ketiga, hal yang paling penting dan tidak boleh dilupakan
adalah membahagiakan warga ntb di tanah kelahirannya, yang diderivasi dalam
bentuk kegiatan kongkrit,” jelas Wagub NTB yang akrab disapa Umi Rohmi
dihadapan Paripurna DPRD NTB tentang Raperda RPJMD, Senin malam, 12 November
2018.
Dipaparkannya,
menyangkut poin menciptakan kondisi yang aman dan nyaman bagi investasi, khususnya
untuk industripengolahan dan penciptaan lapangan kerja, akan dilakukan dengan menghadirkan
industri mesin olahan berbasis komoditi unggulan, sumber daya lokal yang
produksinya mencukupi, kualitas memadai, terjamin kontinuitasnya, akses
pasarnya terbuka dan memiliki daya saing tinggi, termasuk untuk memenuhi dan
mengisi kebutuhan pasar lokal sehingga ketergantungan pasokan dari luar bisa
dikurangi;
Yang kedua,
lanjutnya, adalah memfasilitasi investasi yang membuka lapangan kerja,
menularkan keterampilan dan skil - transfer
of knowledges. Seperti, pelatihan SDM lokal agar memiliki kapasitas memadai
untuk terserap dalam pasar kerja yg masih terbuka; menciptakan iklim investasi
dengan insentif berbasis regulasi lokal (gubernur/walikota/bupati) tanpa harus
menunggu keringanan kewajiban kewenangan pusat ; memfasilitasi
hambatan-hambatan realisasi investasi yang terjadi di level masyarakat,
kabupaten dan kota; dan memperluas investasi berbasis daya dukung ekosistem,
sesuai arahan pola dan struktur ruang.
Sementara
untuk aspek yang kedua, yakni memastikan NTB itu aman, nyaman dan menyenangkan
bagi wisatawan, akan dilakukan dengan cara membangun destinasi wisata berbasis
komunitas dengan memperbanyak desa wisata dan atraksi; memastikan kebersihan
dan kerapihan destinasi utama pariwisata ntb (3 gili, gunung rinjani, sekotong,
mandalika) memperbanyak destinasi baru di pulau sumbawa dengan membangun
konektifitas antar destinasi untuk memperpanjang lama tinggal; menyiapkan
destinasi berkarakter khusus berbasis kultur lokal, spesifikasi lansekap dan
sejenisnya; melakukan sosialisasi, advokasi,
provokasi dan peningkatan kapasitas untuk warga sekitar destinasi untuk
pengelolaan sampah agar destinasi terlihat rapi, bersih dan menyenangkan untuk
dikunjungi; membentuk kelompok-kelompok pemuda
pelopor pariwisata di destinasi-destinasi utama dan bakal destinasi potensial
berkembang dalam hal menjaga keamanan, kenyamanan dan kebersihan destinasi; membentuk
lembaga pengelola sampah berkelanjutan di destinasi-destinasi utama.
Dan untuk
poin ketiga, menurutnya, merupakan hal yang paling penting dan tidak boleh
dilupakan adalah membahagiakan warga NTB di tanah kelahirannya, yang diderivasi
dalam bentuk kegiatan kongkrit, seperti memperluas akses dan mutu pendidikan
dan kesehatan untuk membangun manusia NTB yang sehat dan cerdas; NTB Care,
penanganan cepat terhadap keluhan dan persoalan-persoalan langsung yang terjadi
di level warga dan keluarga; meningkatkan pendapatan dengan
meningkatkan keterampilan. (GA.
211*)