Anggota DPRD NTB, H Najamuddin Mustofa. |
Mataram, Garda Asakota.-
Anggota DPRD NTB dari Daerah
Pemilihan Lombok Timur, H Najamuddin Mustofa, mengaku masyarakat yang ada di Empat
(4) Kecamatan di Lombok Timur mengeluhkan kurangnya air bersih di wilayah
mereka.
“Meski saat sekarang
puncaknya musim hujan, akan tetapi kesulitan air bersih masih menjadi problem
yang harus dicarikan solusinya oleh Pemerintah,” ujar Politisi Partai Amanat
Nasional (PAN) ini kepada sejumlah wartawan, Senin 22 Februari 2021.
Keluhan kesulitan air bersih
ini, menurutnya, diperolehnya saat menggelar reses beberapa waktu lalu di
sepuluh (10) titik di empat (4) wilayah Kecamatan di Lombok Timur yakni di
Kecamatan Sikur, Kecamatan Sakra, Kecamatan Sakra Timur dan Kecamatan Sakra
Barat.
Selain mengeluhkan kesulitan
air bersih, masyarakat yang ada disana menurut pria yang juga merupakan Ketua
Badan Kehormatan (BK) DPRD NTB ini juga mengeluhkan akan melonjaknya harga
pupuk subsidi.
“Kedua melonjaknya harga
pupuk subsidi hingga mencapai 400 %. Dari Rp1.800/kg bisa mencapai Rp4.500/kg.
Melonjaknya harga pupuk subsidi ini merupakan pekerjaan rumah (PR) yang harus
diselesaikan oleh Pemerintah baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah Daerah,” cetusnya.
Alasan kelangkaan pupuk
menurutnya menjadi salah satu alasan naiknya harga pupuk subsidi. “Oleh
karenanya menurut saya, Pemerintah harus melakukan penataan ulang kembali
distribusi pupuk ini agar tidak lagi ditangani oleh distributor atau pengusaha.
Akan tetapi distribusinya diambil alih kembali oleh Pemerintah dan
mendistribusikannya kembali ke masyarakat melalui perangkat pemerintah yang ada
seperti Kecamatan dan Desa. Ini harus segera dievaluasi oleh Pemerintah,”
sorotnya.
Dari hasil resesnya
tersebut, mantan Ketua PKB NTB ini juga mengungkapkan banyaknya masyarakat yang
mengeluhkan tentang kenaikan harga Sembilan Bahan Pokok (Sembako) seperti
beras, minyak goreng, telur, dan tepung terigu.
“Masyarakat mengeluhkan
melonjaknya harga sembako sementara kemampuan atau daya beli masyarakat
menurun. Disinilah Pemerintah harus hadir dalam membantu kesulitan masyarakat,”
pungkasnya. (GA. Im*)