Lobar, Garda Asakota.-
Kepala Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Karya Mandiri Provinsi NTB, Mawardin, A.Ks., mengatakan terus mendorong peningkatan kualitas pelayanan panti sosial yang dipimpinnya agar bisa menjadi salah satu panti sosial yang menjadi 'role model' bagi panti pemerintah dan swasta yang ada di Provinsi NTB, dan bahkan lebih luas di Indonesia.
"Saat sekarang terus kami lakukan upaya pembenahan dan melengkapi kualitas pelayanan serta aspek pendukung lainnya seperti perangkat bangunan dan sarana pendukung lainnya menuju PSBR yang menjadi 'role model' bagi panti lainnya," ujar pria ramah ini kepada wartawan, di Kantor PSBR Provinsi NTB, jalan TGH Ibrahim Al-Halidy, Bengkel Labuapi Lombok Barat, Jum'at 01 Oktober 2021.
Didampingi Kepala Seksi Penyantunan PSBR, Edy Supratman, pihaknya mengungkapkan jumlah panti yang ada di NTB adalah sekitar 245 panti. Hanya saja menurutnya, keberadaan panti-panti tersebut dinilainya secara kualitatif belum memadai dan memenuhi standar.
"Oleh karenanya, PSBR Karya Mandiri ini diharapkan mampu menjadi contoh bagi panti-panti yang lain, baik dalam aspek pemenuhan standar pada sarana dan prasarananya maupun pada aspek kualitas pelayanannya," terangnya lagi.
PSBR Karya Mandiri yang merupakan panti milik Pemprov NTB ini berada dibawah leading sector Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi NTB memiliki peran yang signifikan dalam melakukan upaya rehabilitasi sosial dan pemberdayaan bagi remaja putus sekolah atau remaja terlantar dan bermasalah secara sosial.
"Melalui bimbingan psikososial serta bimbingan ketrampilan yang berbasiskan industrialisasi dan bisnis. Setiap tahun sekitar 120 orang anak putus sekolah dididik dengan berbagai ketrampilan di panti ini, seperti pendidikan perbengkelan, tata boga, tata rias, menjahit, serta tahun depan, rencananya kami juga akan membuka pelatihan di bidang jasa perhotelan guna mendukung World Event yang akan digelar di Mandalika yakni MotoGP," pungkasnya. (GA.Im/Ese*)