Keterangan Foto: Alumni SMPN 1 Palibelo saat melakukan pertemuan di Jakarta beberapa waktu lalu. Alumni SMPN 1 Palobelo akan terus melakukan kerja-kerja sosial dan kemanusiaan. |
Kabupaten Bima, Garda Asakota.-
Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid19) harus bisa diambil pelajaran dan hikmah oleh seluruh komponen masyarakat. Ada banyak pelajaran dan hikmah yang terkandung atas keberadaan virus yang mematikan ini.
Ketua Umum IKA SMP Negeri 1 Palibelo, Ruslan, menjelaskan bahwa pandemi Covid 19 mengajarkan kepada kita semua akan pentingnya kebersamaan atau gotong royong yang menjadi akar budaya masyarakat Indonesia.
"Gotong royong adalah budaya kita. Menghadapi pandemi Covid 19 ini, budaya gotong royong ini harus kita galakkan kembali. Salah satunya dengan saling membantu antara sesama warga," katanya, Minggu (19/4).
Menurut dia, efek dari pandemi global akibat Covid 19 sangat luas, terutama dari sisi ekonomi masyarakat. Untuk itu, bagi masyarakat yang punya kelapangan rezeki untuk membantu yang kekurangan," ucapnya.
Dia juga mengajak masyarakat untuk senantiasa menjaga kebersihan, baik diri maupun lingkungan sekitar. "Kebersihan adalah hal yang paling pokok untuk menghindari penyakit. Kita harus melakukan gotong royong dalam membersihkan lingkungan sekitar," katanya.
Kalau langkah gotong royong saling membantu ini bisa dilalukan, lanjut dia, masyarakat Bima akan tetap menjadi kuat menghadapi persoalan apapun yang timbul.
"Kita tidak bisa bekerja sendiri menghadapi berbagai persoalan sosial di masyarakat, termasuk persoalan Corona ini. Kita harus bersama-sama supaya bisa lebih ringan," gugah Ruslan.
Menurutnya, Gerakan #DiRumahAja, lanjut dia lagi, harus dilakukan secara gotong royong pula yakni secara bersama-sama. Bagi masyarakat yang tidak punya kepentingan atau keperluan yang tidak mendesak di luar rumah, sebaiknya tetap di rumah saja. Namun, kalau harus berada di luar rumah, terap menjaga jarak, menjaga kerumunan dan memakai masker.
"Imbauan ini berulang-ulang kita lakukan demi kebaikan kita semua. Sebab, Corona tidak mengenal siapa kita, apa pangkat dan jabatan kita, kaya atau miskinkah kita," pungkasnya. (GA. 666*)