Ketua STKIP Taman Siswa Bima, Dr. Ibnu Khaldun Sudirman, M.Si., (topi merah baris depan) saat berada di Western Sydney University. |
Kabupaten Bima, Garda Asakota.-
“Kampus Rujukan Pembelajaran Literasi,” itulah yang menjadi tagline baru dari STKIP Taman Siswa Bima. Bilamana tidak, kampus yang masih bau kencur tersebut mampu bergerak gesit dalam memberikan kontribusi untuk dunia literasi.
Beragam program dan penguatan pada civitas akademika terus dilakukan guna sampai pada cita penguatan literasi di NTB, terlebih di tiga kabupaten kota di ujung timur Pulau Sumbawa. Gerakan Masyarakat Sadar (Gemar) Literasi, di antaranya.
Program yang efektif berjalan catur wulan ke 3 tahun 2021 merupakan kemitraan stategis antara STKIP Taman Siswa Bima, Pemkab. Bima dan Inovasi.
Diterapkan di sejumlah sekolah dasar di tiga kecamatan; Monta, Langgudu dan Sape, program tersebut mendapatkan “dua jempol” dari pihak Inovasi.
Tak tanggung-tanggung, pedekatan Teaching at the right level (TaRL) merupakan cetakan khas yang diproyeksikan ke seluruh sekolah dasar di Kabupaten Bima.
Bahkan, salah seorang tim Gemar Literasi, Anisah, M.Pd., beberapakali diundangan pada forum nasional untuk berbagi pengalamannya tentang TaRL.
Kesuksesan itulah yang menjadi point besar bagi STKIP Taman Siswa Bima mengikuti rombongan studi banding ke sejumlah kampus di Sydney dan Melborne; Australia.
Lagi, kampus yang baru berusia 15 tahun kini mendapatkan kesempatan sejajar dengan kampus-kampus besar di Indonesia. Tagline “Tamsis Beradab go International,” kini bukan lagi isapan jempol semata.
Ketua STKIP Taman Siswa Bima, Dr. Ibnu Khaldun Sudirman, M.Si., yang menjadi delegasi pada akun facebooknya menceritakan aktivitasnya sejak mendapatkan undangan studi banding tersebut.
“Sejak pekan ketiga November dilanjutkan awal Desember LPTK Tamsis (STKIP Taman Siswa Bima, red) Beradab diberi kesempatan mengikuti pembekalan persiapan studi banding ke dua kota di negara Australia (Sydney dan Melborne) mulai 3-11 Desember 2022,” tulisnya di akun @Ibnu Khaldun, Minggu (4/12/2022).
Tulisannya tersebut menjelaskan tentang tujuan dari keberangkatannya selama sepekan di negeri kanguru.
“Beberapa hal strategis yang menjadi tujuan adalah belajar penguatan pendidikan dasar, tata kelola peningkatan kualifikasi guru pra dan dalam jabatan Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan mengajak LPTK yang ada di Indonesia bisa melihat langsung keadaan perguruan tinggi negeri, sekolah2 (-sekolah, red) swasta, lembaga pengelola akreditasi. Output utama tentu terbangun hubungan kemitraan kolaborasi strategis antara lptk yang ada di dua negara (Indonesia-Australia),” tulisnya lagi.
Kesan bangga juga terlihat dari tulisannya. Karena, pria yang dikenal senang mengenakan topi cowboy berwarna merah itu mengaku kampus kecil yang tak akrab di telinga public Indonesia mampu berada sebaris dengan kampus besar lainnya.
“Hanya STKIP Tamsis kampus kecil kurang dikenal yang diajak dalam rombongan kementrian dan puluhan PTN besar terkemuka di Indonesia.
Akan ada pekerjaan besar penuh tantangan sepulang dari leason learn ini. Terima kasih lptk NTB dan Inovasi yang terus berkomitmen memperkuat sinergi ini Tamsis beradab go international perlahan dan pasti menjadi nyata. Berkah untuk semua,” tutupnya. (GA. 212*)