Suasana Rapat Komite MTsN 1 Kota Bima, Kamis (3/8) |
Kota Bima, Garda Asakota.-
Peranan masjid dalam lembaga pendidikan dalam hal ini sekolah atau madrasah, benar-benar sangat diperlukan untuk melengkapi sarana belajar. Seperti dikatakan Kepala MTsN 1 Kota Bima, H. Arifin, S.Ag,meskipun hasil rehab total masjid belum tuntas 100 porsen, namun pihaknya tetap berkomitmen untuk memaksimalkan peran dan fungsi masjid sekolah demi meningkatkan kualitas Iman dan Taqwa anak didiknya. "InsyaAllah kedepan masjid ini akan dibenahi lagi, karena mengingat fungsi dan perannya yang luar biasa," ungkap H. Arifin, saat membuka rapat dengan para wali murid MTsN 1 Bima di masjid Sabilul Rasyad, Kamis pagi (3/8).
Diakuinya, pembangunan masjid dua lantai yang cukup apik dan kokoh ini sebagian besarnya merupakan hasil dari swadaya murni para wali murid. "Masjid besar ini, dibangun dari hasil sumbangan wali murid dan sumbangan anak-anak kita setiap hari Jumat. Mereka menginfak uang jajan, minimal Rp500 bahkan anak-anak kita luar biasa kepeduliannya, ada yang infak sampai Rp5 ribu hingga Rp10 ribu. Dari hasil sumbangan ini dikumpulkan, dibantu sumbangan guru dan pegawai sekolah maupun bantuan dari pemerintah, sehingga Alhamdulillah masjid besar berlantai dua ini bisa berdiri kokoh," ungkapnya.
Meski belum tuntas 100 porsen, namun pihaknya berkomitmen akan terus membenahinya lagi, mengingat penting dan urgennya peranan masjid. Salah satu fungsinya, selain untuk shalat lima waktu, setiap jam sekolah tetap dipakai untuk shalat dzuhur secara berjamaah oleh ribuan siswa yang ada. "Difungsikan untuk shalat dzuhur berjamaah, sekali jalan tidak pakai shif. Setelah shalat dzuhur, anak-anak secara seksama mendengarkan tauzaih singkat, baik dari guru-guru maupun dari teman-temannya sendiri. Alhamdulillah, kurang kebih seribu lebih anak-anak memadati masjid," ucapnya.
Pantauan langsung Garda Asakota, dihadapan para orang tua murid, Kepala MTsN 1 Kota Bima juga sempat memperkenalkan dan menjelaskan beberapa kelas unggulan di sekolahnya. "Di sini, ada Kelas BL (bilingual) dan Kelas Qiraat, khusus bagi siswa yang IQ-nya di atas rata-rata," katanya. Sesuai hasil evaluasi, sambungnya, keberadaan dua kelas unggulan ini cukup memberikan hasil yang mengemberikan. "Ada hari tertentu, setelah jam pulang mereka tetap berada di kelas untuk menerima pelajaran tambahan. Bagi kelas BL, mereka digenjot khusus oleh guru berpengalaman untuk kemampuan berbahasa, Bahasa Arab dan Bahasa Inggris. Sementara khusus kelas Qiraat, program nintinya hafidz dan tilawah. InsyaAllah dengan kelas unggulan ini, jika anak-anak keluar dari MtsN, mereka akan berprestasi di sekolah lanjutannya," pungkasnya seraya menyebutkan beberapa anak didik di MTsN yang dinilai berprestasi seperti Eka Sofyan juara 3 Tilawah 1 juz, M. Farhan dan Muh Alif di bidang hafidz. "Mereka ini sudah mengharumkan nama sekolah dan Kota Bima," pungkasnya didampingi Ketua Komite MTsN 1 Kota Bima, Drs. H. Abdul Khayir, SH, MH. (GA. 212*)