Ketua TP-PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, SE., M.Sc menjadi pembicara pada dialog aktif dengan tema "Peran PKK dalam Mewujudkan NTB Gemilang" di Kantor Harian Suara NTB, Sabtu (20/7).
Mataram, Garda Asakota.-
Ketua TP-PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, SE., M.Sc menjadi pembicara pada dialog aktif dengan tema "Peran PKK dalam Mewujudkan NTB Gemilang" di Kantor Harian Suara NTB, Sabtu (20/7).
Dalam pembukaannya Hj. Niken mengatakan bahwa dari 6 misi NTB Gemilang, 4 di antaranya merupakan wujud dari kontribusi PKK yang sangat aktif. Secara nasional, pemerintah mengarahkan untuk membantu menyelesaian masalah stunting yang masih banyak diberbagai daerah di Indonesia.
"NTB sendiri salah satu wilayah yang masih bermasalah dengan stunting, kita juga akan fokus pada hal-hal tersebut. Tentu saja kami mendapat dukungan dari pemerintah, dalam hal ini untuk 8 kabupaten dan kota kita masih diberikan bimbingan langsung dari pemerintah untuk menyampaikan kegiatan selain dari pencegahan stunting," jelasnya.
Hj. Niken juga menjelaskan terkait 4 Pokja yang terdapat di PKK yang akan melaksanakan program pokok PKK yang sudah dicanangkan. Salah satunya sosialisasi B2SA (Beragam, Bergizi, Sehat dan Aman), serta mendukung gerakan makan ikan.
"Mengkampanyekan gemar makan ikan agar anak dan para orang dewasa menggunakan ikan sebagai salah satu protein utama dalam menu sehari-hari," tuturnya.
Di akhir diskusi, Hj. Niken juga memaparkan di NTB salah satu tantangan kita semua adalah banyaknya ibu-ibu muda yang tidak memeriksakan kandungannya di posyandu menyebabkan kematian ibu dan bayi.
"Setelah ada Dasa Wisma dan berjalannya program dengan baik maka angka kematian pada bayi turut berkurang".
Setelah sambutan dari Ketua TP-PKK Provinsi NTB, kegiatan tersebut kemudian dilanjutkan dengan diskusi ringan yang membahas berbagai program kerja dari PKK kabupaten/kota. Di antaranya membahas mengenai, Pola Asuh Anak Remaja (PAAR), stunting, gemar makan ikan, penurunan angka pernikahan di usia muda dan pentingnya ASI di 1000 hari pertama.
Harapannya dengan adanya diskusi tersebut, kabupaten/kota dapat terinspirasi dari program-program yang bisa dicontoh dan jika programnya masih dirasa kurang dapat ditambahkan. Sehingga saling bersinergi agar berpengaruh besar bagi generasi masa depan kita.
Selain itu juga Dinas Kesehatan, DP3AP2KB Provinsi NTB, dan BKKBN turut hadir dalam diskusi aktif ini. (*)