Salah seorang petani bawang merah di Desa Cenggu, Arifuddin SH., dengan latar belakang kawasan pertanian bawang merah yang rusak akibat terjangan banjir bandang, Sabtu 03 April 2021. |
Bima, Garda Asakota.-
Peristiwa terjadinya banjir
bandang di sejumlah wilayah Kabupaten Bima pada Jum’at 02 April 2021 menyisakan
duka bagi para petani, khususnya petani bawang merah yang ada di So Soja dan di
So Sora Desa Cenggu Kecamatan Belo Kabupaten Bima.
Diperkirakan luas areal
pertanian yang ditanami bawang merah oleh petani tersebut seluas sekitar 5
hektar. Dan akibat dari peristiwa banjir bandang tersebut ditaksir kerugiannya
dapat mencapai milyaran rupiah.
“Sudah tidak ada yang bisa
diharapkan lagi pak. Semua tanaman bawang merah petani rusak diterjang banjir.
Ada yang sudah berusia 50 hari dan hampir mau dipanen. Ada juga yang sudah 30
hari, ada yang baru nanam juga. Kalau usia bawang yang saya tanam sudah berumur
25 hari,” keluh M Arifuddin, warga Desa Ngali, kepada wartawan media ini, Sabtu
03 April 2021.
Pria yang juga berprofesi
sebagai advokat ini mengatakan menyewa lahan seluas 50 are di areal pertanian
Desa Cenggu. Total luas areal pertanian yang ditanami bawang merah oleh petani
di kedua kawasan tersebut menurutnya diperkirakan totalnya ada 5 hektar.
“Saya pribadi mengalami
kerugian hampir mencapai Rp100 juta. Belum lagi kerugian yang dialami oleh
petani yang lainnya. Diperkiran untuk dua kawasan ini saja kerugiannya dapat
mencapai milyaran rupiah. Sebab akibat banjir yang tingginya mencapai satu
meter itu, tanaman bawang merah mengalami kerusakan yang parah dan tidak bisa
diselamatkan lagi,” kata pria yang akrab disapa Arif Patikai ini.
Akibat dampak kerugian yang
dialami oleh para petani bawang merah itu, pihaknya berharap agar pemerintah
dapat turun tangan untuk membantu mengurangi beban yang dialami oleh para
petani.
“Kami berharap pemerintah
dapat mengulurkan tangan membantu para petani bawang merah ini,” harap Arif.
Sementara itu, Kepala Dinas
Pertanian Kabupaten Bima, Ir Indra Jaya, saat dikofirmasi wartawan mengaku saat
sekarang ini tengah melakukan proses pendataan terhadap dampak yang ditimbulkan
akibat dari banjir bandang khususnya di sektor pertanian dan perkebunan disejumlah
wilayah yang terdampak banjir bandang di Kabupaten Bima.
“Saat sekarang ini kami tengah melakukan proses pendataan taksiran kerugian yang diderita oleh masyarakat pada sektor pertanian dan perkebunan untuk kita laporkan kepada Gubernur dan kepada Kementerian Pertanian RI,” kata Indra Jaya kepada wartawan, Sabtu 03 April 2021.
Mengingat kemampuan keuangan
daerah yang sangat terbatas, pihaknya mengaku sangat berharap pihak pemerintah
provinsi NTB maupun pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian dapat membantu
masyarakat petani yang terdampak banjir bandang.
“Anggaran kita sangat
terbatas. Apalagi paska dilakukan refocusing anggaran untuk penanganan Covid19.
Paling yang bisa dibantu oleh daerah hanya pada pemenuhan kebutuhan yang
sifatnya sementara. Sementara untuk bantuan yang lebih besar mengatasi kerugian
yang dialami oleh petani, maka kami sangat berharap pemerintah atasan dapat mengulurkan
bantuannya,” pungkas Indra Jaya. (GA.
Im*).